PEMANFAATAN BARANG BEKAS (Kaos kaki bekas, kain bekas, dan
karton bekas) MENJADI BONEKA TANGAN (Puppet)
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas berkat dan rahmatNya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah ini dengan judul ” Pemanfaatan barang
bekas ( kaos kaki, kain bekas, dan karton) menjadi boneka tangan/ puppet”
Dalam karya ilmiah ini, kami
melakukan penelitian terhadap barang bekas tersebut . Sesuai dengan judul kami,
barang bekas tersebut dirangkai satu dengan yang lainnya. Dengan begitu kita
bisa mengetahui cara membuat dan berkreasi dengan barang bekas tersebut agar
kelihatan indah.
Kami juga
menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari
kekurangan, oleh karena itu kami bersedia menerima masukan dari Bapak/Ibu Guru,
serta teman-teman berupa kritikan dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Kami juga tidak lupa berterima kasih kepada teman-teman, guru, orang tua, serta para
pembaca yang turut serta berperan dalam membantu serta mendukung pembuatan
karya ilmiah ini. Kiranya karya ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.
Makassar, 25 November 2010
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
.......................................................... I
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................
II
KATA
PENGANTAR....................................................... III
DAFTAR
ISI..................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
....................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.................................................. 2
C. Tujuan
Penelitian.................................................... 5
D. Manfaat
Penelitian.................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA
PIKIR
A. Kajian
Pustaka........................................................ 9
B. Kerangka
Pikir....................................................... 11
BAB III METODE PENELITIAN
A. Materi
Penelitian.................................................... 12
B. Metode
penelitian................................................... 13
C. Metode Pengambilan
Sampel................................. 15
D. Teknik Pengumpulan
Data..................................... 17
E. Populasi dan
Sampel.............................................. 20
F. Waktu dan
Lokasi Penelitian................................. 22
G. Teknik Analisis
dan Pengolahan Data................... 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil......................................................................
25
B. Pembahasan...........................................................
26
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................
27
B. Saran......................................................................
27
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Indonesia memiliki berbagai macam kerajinan tangan-nya.memamfaatkan berbagai
jenis-jenis barang,baik yang bekas maupun yang masih baru.banyak barang-barang
bekas yang ada di sekitar kita dapat dapat di mamfaatkan, Cuma kurang-nya
kreatifitas dan kesadaran untuk memamfaatkan barang-barang bekas tersebut.
Tidak
hanya meningkatkan kreatifitas dan memamfaatkan barang-barang bekas. Tetapi
kita juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.contohnya,ibu rumah
tangga yang tidak memiliki pekerjaan memamfaatkan hal tersebut untuk mengisi
waktu luang dan membantu perekonomian keluarga mereka .barang bekas yang
tadinya hanya menjadi barang yang terbuang, sekarang sudah menjadi barang yang
cantik dan bermanfaat bagi banyak orang. boneka tangan ini pernah di buat oleh
orang lain tetapi terdapat perbedaan yaitu model yang kami gunakan cukup
berbeda.
Dengan alasan itu,kami mengambil judul membuat boneka tangan (puppet) dari kaos
kaki bekas,kain bekas,dan karton bekas.kami dapat informasi ini dari situs
internet .namun kami membuatnya lebih berbeda.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
cara membuat boneka tangan (puppet) ?
2. Apakah
pemanfaatan kaos kaki bekas dan kain bekas dapat di pergunakan sebagai bahan
dasar pembuatan boneka puppet ?
3. Bahan-bahan
apa sajakah yang dipergunakan dalam pembuatan boneka puppet ?
C.
Tujuan penelitian
1. Untuk
mengetahui cara pembuatan boneka tangan (puppet).
2. Untuk
mengetahui bahan-bahan dasar seperti kaos kaki bekas dapat dipergunakan
sebagai, pembuatan boneka puppet.
3. Untuk
mengetahui manfaat barang-barang bekas yang dipergunakan dalam pembuatan boneka
tangan (puppet).
D.
Manfaat penelitian
Bagi masyarakaat / lingkungan
1. Alternative
bagi masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan.
2. Dapat
mengurangi sampah yang terdapat di lingkungan sekitarnya.
3. Menambah
penghasilan ekonomi keluarga.
Bagi sekolah / penulis
1. Mengurangi
populasi sampah di lingkungan sekolah.
2. Menambah
kreativitas dan imajinasi siswa di sekolah,di rumah,dan di mana saja.
3. Melatih
kemampuan siswa dalam membuat karya ilmiah remaja.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A.Kajian pustaka
Sampah
merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Setiap aktivitas manusia
pasti menimbulkan pembuangan atau sampah. Jumlah dan jenis sampah
sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang atau material yang
digunakan manusia sehari-hari. Berdasarkan kamus istilah lingkungan (1994),
“Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau
bercacat dalam pembuatan manufaktur, materi berkelebihan,ditolak, pembuangan”.
Soewedo (1983) menyatakan bahwa sampah adalah bagian dari sesuatu
yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang
umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan
industri), tetapi bukan yang biologis. “Sampah adalah suatu bahan yang terbuang
atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum
memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink,
1996).
“Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau
pemakai semula”.Klasifikasi sampah secara umum dibagi menjadi tiga jenis yaitu
sampah organik,anorganik, dan bahan berbahaya dan beracun.
·
Sampah organik (sampah basah), yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah jenis ini dapat
terdegradasi (membusuk atau hancur) secara alami. Pada umumnya, sebagian besar
sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah basah, yaitu mencakup
60-70% dari total volume sampah. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi
kompos atau energi alternatif berupa biogas yang melalui serangkaian proses
pengolahan.
·
Sampah Anorganik
Sampah anorganik (sampah kering),
yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus
makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, dan sebagainya.
Sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami oleh alam. Walaupun
demikian, sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku
dijual untuk dijadikan produk lainnya sehingga apabila diolah lebih lanjut
dapat menghasilkan keuntungan. Selain dijual sampah anorganik dapat diolah
menjadi barang hiasan rumah tangga, peralatan rumah tangga, dan bahan dalam
pembuatan karya seni rupa. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual
dan diolah menjadi produk baru adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol
dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS,
maupun karton.
·
Sampah B3 (limbah berbahaya dan beracun)
Limbah B3 ternyata bisa menghasilkan
uang. Cairan cuci cetak film (fixer), bisa menghasilkan perak murni.
Memang diperlukan pengetahuan proses kimia yang memadai karena melibatkan
bahan-bahan kimia yang berbahaya dan berac
Pengolahan Kembali Limbah Kain bekas
dan Karton
Industri
tekstil merupakan salah satu industry besar di Indonesia. Dari industry banyak
sekali limbah yang dibuang. Salah satunya adalah kain-kain bekas potongan
kecil-kecil yang disebut kain perca. Kain-kain ini dibuang oleh perusahaan
tekstil dalam bentuk karungan yang biasa dibeli oleh pedagang kecil.
Kain perca
sering kali kita buang percuma. mungkin paling banter cuma bisa kita gunakan
sebagai kain lap. Tapi sebenarnya kalau kita tahu pemanfaatannya,kita bisa
menggunakan untuk banyak hal yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi
dari pada sekedar menjadi alat pembersih seperti :
1. Menjadi bahan pengisi badan boneka,sofa
2. Digiling halus untuk bahan pengisi bantal atau guling
3. Dijahit menjadi rangkaian keset
4. Dibentuk menjadi tas,dompet,sandal ataupun sepatu
5. Diserut untuk dijadikan benang
Ide pengembangan industry lanjutan dari kain perca ini didapatkan oleh orang-orang yang berpikir kreatif untuk mendapatkan nilai guna dari kain perca. Mulai dari coba-coba membuat kain perca menjadi barang sederhana seperti keset atau taplak meja dengan balutan seni, pedagang kecil mengadu nasib untuk menjualnya. Melihat peluang pasar yang menyambut baik, maka industry pengolahan kain perca ini mulai ditekuni secara serius.
Faktor yang mempengaruhi penjualan kain perca adalah karakteristik perca itu sendiri dan kemampuan penjual melihat keadaan pasar. Jenis kain perca yang ada di pasaran tingkat pengepul biasa bercampur antara jenis kain yang satu dengan yang lainnya. tinggi rendahnya harga tergantung besarnya kecilnya pasokan kain perca dengan kebutuhan tiap industri yang menpunyai permintaan jenis-jenis kain perca yang sesuai untuk produk yang dibuat. Begitu juga dengan warna. Putih adalah warna yang mempunyai nilai jual paling tinggi. Sedangkan warna gelap umumnya mempunyai nilai jual yang lebih rendah. namun bagaimanapun juga membidik pasar yang cocok dengan pasokan kain yang kita miliki akan menempatkan nilai harga jual barang lebih tinggi. dari pada asal menjual pada industri yang tidak memperhatikan jenis kain,karena produk yang dihasilkan tingi memiliki kriteria jenis kain tertentu sepeti pada industri pembuat boneka,pembuat sofa ataupun petani buah yang biasa memanfaatkan sebagai sekat antara buah-buahan agar tidak rusak karena benturan saat pengangkutan. Banyak jenis kain yang biasa ada dipasaran seperti kain kaos dari jenis katun,poleyster dan sebagainya. ada lagi yang berasal dari bahan TC,jeans dan yang masih banyak lagi yang lainnya.
Harga pasaran yang naik turun membuat harga kain perca selalu menyesuaikan hukum pasar yaitu dimana bila stok berlimpah sedangkan permintaan terbatas maka harga kain perca mengalami penurunan. Tapi bila sebaliknya maka harga kain akan melambung. Disinilah dituntut pengamatan pasar yang baik dari setiap pelaku bisnis.
1. Menjadi bahan pengisi badan boneka,sofa
2. Digiling halus untuk bahan pengisi bantal atau guling
3. Dijahit menjadi rangkaian keset
4. Dibentuk menjadi tas,dompet,sandal ataupun sepatu
5. Diserut untuk dijadikan benang
Ide pengembangan industry lanjutan dari kain perca ini didapatkan oleh orang-orang yang berpikir kreatif untuk mendapatkan nilai guna dari kain perca. Mulai dari coba-coba membuat kain perca menjadi barang sederhana seperti keset atau taplak meja dengan balutan seni, pedagang kecil mengadu nasib untuk menjualnya. Melihat peluang pasar yang menyambut baik, maka industry pengolahan kain perca ini mulai ditekuni secara serius.
Faktor yang mempengaruhi penjualan kain perca adalah karakteristik perca itu sendiri dan kemampuan penjual melihat keadaan pasar. Jenis kain perca yang ada di pasaran tingkat pengepul biasa bercampur antara jenis kain yang satu dengan yang lainnya. tinggi rendahnya harga tergantung besarnya kecilnya pasokan kain perca dengan kebutuhan tiap industri yang menpunyai permintaan jenis-jenis kain perca yang sesuai untuk produk yang dibuat. Begitu juga dengan warna. Putih adalah warna yang mempunyai nilai jual paling tinggi. Sedangkan warna gelap umumnya mempunyai nilai jual yang lebih rendah. namun bagaimanapun juga membidik pasar yang cocok dengan pasokan kain yang kita miliki akan menempatkan nilai harga jual barang lebih tinggi. dari pada asal menjual pada industri yang tidak memperhatikan jenis kain,karena produk yang dihasilkan tingi memiliki kriteria jenis kain tertentu sepeti pada industri pembuat boneka,pembuat sofa ataupun petani buah yang biasa memanfaatkan sebagai sekat antara buah-buahan agar tidak rusak karena benturan saat pengangkutan. Banyak jenis kain yang biasa ada dipasaran seperti kain kaos dari jenis katun,poleyster dan sebagainya. ada lagi yang berasal dari bahan TC,jeans dan yang masih banyak lagi yang lainnya.
Harga pasaran yang naik turun membuat harga kain perca selalu menyesuaikan hukum pasar yaitu dimana bila stok berlimpah sedangkan permintaan terbatas maka harga kain perca mengalami penurunan. Tapi bila sebaliknya maka harga kain akan melambung. Disinilah dituntut pengamatan pasar yang baik dari setiap pelaku bisnis.
. manfaat barang bekas :
1.Gelas yang retak tidak layak digunakan untuk minum. Akan tetapi, jangan lekas dibuang. Dengan sentuhan cat pada gelas, dapat dimanfaatkan untuk wadah alat tulis atau alat-alat yang lainnya. Cara yang lebih mudah dengan menempelkan stiker yang menarik sesuai keinginan.
2.boneka tangan (puppet)
B.KERANGKA PIKIR
A.
Materi penelitian
No
|
ALAT DAN BAHAN
|
KEGUNAAN
|
1
|
GUNTING
|
Untuk menggunting
bahan sesuai ukuran yang kita inginkan
|
2
|
PULPEN/PENSIL
|
untuk menggambar pola
yang di inginkan
|
3
|
BENANG
|
untuk menjahit pola
yang telah ada
|
4
|
JARUM
|
sebagai alat
penyambung bahan yang akan di jahit
|
5
|
KAIN BEKAS
|
yang di gunakan
sebagai bahan dasar pembuatan boneka
|
6
|
KARTON BEKAS
|
untuk menggambar pola
yang di inginkan
|
B.
Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif.Deskriptif adalah salah satu metode penelitian dengan cara observasi
dengan cara memberikan fakta secara actual dan kontekstual.Data ini di peroleh
dari internet.
C.
Metode pengambilan sampel
Sampah anorganik tidak dapat
terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini bisa didaur ulang
untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan:
·
Sampah kertas
Sampah kertas bisa dikumpulkan
menjadi satu bagian yang dipisahkan dari sampah lainnya. Entah selanjutnya
dibuang ke tempat sampah atau dijual ke tukang loak, minimal kita sudah
memudahkan langkah para pengelola sampah untuk melakukan pengolahan tingkat
lanjut. Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan
tangan, seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas
daur ulang jauh lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur
ulang bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan, atau
Anda sendiri yang membuat karya seni yang menghasilkan.
·
Limbah kain
Industri
tekstil merupakan salah satu industry besar di Indonesia. Dari industry banyak
sekali limbah yang dibuang. Salah satunya adalah kain-kain bekas potongan
kecil-kecil yang disebut kain perca. Kain-kain ini dibuang oleh perusahaan
tekstil dalam bentuk karungan yang biasa dibeli oleh pedagang kecil.
Kain perca
sering kali kita buang percuma. mungkin paling banter cuma bisa kita gunakan
sebagai kain lap. Tapi sebenarnya kalau kita tahu pemanfaatannya,kita bisa
menggunakan untuk banyak hal yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi
dari pada sekedar menjadi alat pembersih seperti :
1. Menjadi bahan pengisi badan boneka,sofa
2. Digiling halus untuk bahan pengisi bantal atau guling
3. Dijahit menjadi rangkaian keset
4. Dibentuk menjadi tas,dompet,sandal ataupun sepatu
5. Diserut untuk dijadikan benang
Ide pengembangan industry lanjutan dari kain perca ini didapatkan oleh orang-orang yang berpikir kreatif untuk mendapatkan nilai guna dari kain perca. Mulai dari coba-coba membuat kain perca menjadi barang sederhana seperti keset atau taplak meja dengan balutan seni, pedagang kecil mengadu nasib untuk menjualnya. Melihat peluang pasar yang menyambut baik, maka industry pengolahan kain perca ini mulai ditekuni secara serius.
(Dilihat 1,883 kali) Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan:
1. Menjadi bahan pengisi badan boneka,sofa
2. Digiling halus untuk bahan pengisi bantal atau guling
3. Dijahit menjadi rangkaian keset
4. Dibentuk menjadi tas,dompet,sandal ataupun sepatu
5. Diserut untuk dijadikan benang
Ide pengembangan industry lanjutan dari kain perca ini didapatkan oleh orang-orang yang berpikir kreatif untuk mendapatkan nilai guna dari kain perca. Mulai dari coba-coba membuat kain perca menjadi barang sederhana seperti keset atau taplak meja dengan balutan seni, pedagang kecil mengadu nasib untuk menjualnya. Melihat peluang pasar yang menyambut baik, maka industry pengolahan kain perca ini mulai ditekuni secara serius.
(Dilihat 1,883 kali) Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan:
D.
Tehnik pengumpulan data
Tehnik pengumpulan adalah sebagai
berikut :
·
Tentukan tempat pengambilan data
·
Mengklasifikasikan barang-barang yang di gunakan
·
Kumpulkan semua materi penelitian (sampel) yang di temukan
·
Simpan sampel untuk analisis lebih lanjut
E.
Populasi dan sampel
Pengertian Sampah
Populasi Sampah dapat di artikan
seperti, semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan,
industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga
dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah municipal yang tidak
berbahaya (non hazardous). Sampel yaitu barang-barang bekas yang
terbuang, contohnya kaos kaki bekas, kain bekas,dan karton bekas dll. Dapat di
manfaatkan sebagi bahan dasar pembuatan boneka puppet.
Sampah di bedakan menjadi 2 yaitu :
Sampah organic dan anorganik
Sampah organic juga dibagi menjadi
dua :
Sampah organik basah.
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya sisa-sisa makanan.
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya sisa-sisa makanan.
Sampah organik kering.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, dan dedaunan kering.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, dan dedaunan kering.
Sampah Anorganik
Sampah anorganik tidak dapat
terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini bisa didaur ulang
untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan:
Sampah kertas
Sampah kertas bisa dikumpulkan
menjadi satu bagian yang dipisahkan dari sampah lainnya. Entah selanjutnya
dibuang ke tempat sampah atau dijual ke tukang loak, minimal kita sudah
memudahkan langkah para pengelola sampah untuk melakukan pengolahan tingkat
lanjut. Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan
tangan, seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas
daur ulang jauh lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur
ulang bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan, atau
Anda sendiri yang membuat karya seni yang menghasilkan.
Sampah kaleng
kemasan kaleng yang digunakan
untuk barang-barang keperluan sehari-hari. Sementara sumber daya tambang tidak
dapat diperbaharui, jika bisa pun butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk
membentuknya. Suatu saat bahan tambang tersebut akan habis dieksplorasi. Oleh karena
itu, akan bijak jika kita ikut andil dalam gerakan menyukseskan daur ulang.
Kaleng baja 100% dapat didaur ulang karena siklus hidupnya tidak akan pernah
berakhir.
Sampah botol
Botol beling memiliki nilai tinggi,
apalagi masih utuh. Jika sudah tidak utuh akan didaur ulang lagi bersama dengan
berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi botol baru. Harga sampah
botol bekas minuman lebih rendah karena bentuknya khusus sehingga pembelinya
terbatas perusahaan minuman itu. Botol kecap lebih mahal karena banyak produk
yang bisa dikemas dengan botol itu. Usaha botol bekas juga memberi peluang
kerja bagi ibu-ibu sebagai pencuci botol.
Sampah plastik
Saat ini sudah banyak kerajinan yang
dibuat dengan bahan dasar sampah plastik seperti tas, dompet, cover meja,
dan tempat tisu.
F.
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 30
Oktober 2010 – 14 november 2010 pada pukul 15.00 – selesai. Peneltian
dilakukan di rumah saudara Nur sahira.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Banyaknya barang-barang bekas yang
menumpuk di sekitar lingkungan kita tanpa ada kesadaran untuk menindak lanjuti.
Sehingga timbul pertanyaan bagaimana agar barang-barang bekas tersebut tidak
menjadi suatu masalah dalam kehidupan di lingkungan kita. Barang-barang bekas/
sampah Itu, semua dapat menimbulkan berbagai macam bencana seperti: banjir,
pencemaran lingkungan dan lain sebagainya.
Sampah terbagi atas dua yaitu sampah
organik, dan sampah anorganik. sampah-sampah tersebut dapat kita temui di mana
saja.
Dari berbagai kondisi tersebut kami
mengambil tindakan untuk membuat suatu karya atau kerajinan dengan memanfaatkan
barang-barang bekas tersebut. Barang-barang bekas yang kami manfaatkan yaitu
sampah anorganik yang berupa limbah kain dan kaos kaki bekas.
Limbah kain dan kaos kaki
bekas ini, banyak kita temukan/terbuang begitu saja. Timbullah ide kami untuk
memanfaatkan Limbah kain dan kaos kaki bekas ini untuk diolah kembali,
salah satunya dengan membuat boneka tangan/puppet. Dari limbah kain dan kaos
kaki bekas tersebut, yang tadinya sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Dari hal
itu timbul pertanyaan dari kami bagaimana cara pembuatan boneka tangan/puppet ?
Dan apakah pemamfaatan kaos kaki bekas dan kain bekas dapat di mamfaatkan
menjadi bahan dasar gagaboneka tangan? lalu bahan-bahan apa saja yang
dipergunakan dalam boneka tangan tersebut?
Dari , pertanyaan –pertanyaan
tersebut kami merencanakan dan merancang percobaan yaitu membuat
membuat kain dan kaos kaki bekas tersebut menjadi boneka
tangan/puppet.
Adanya rancangan dalam pembuataan
boneka tangan/puppet dilakukan sebagai berikut:
1. Siapkan
semua bahan yang ingin digunakan.
2. Buatlah
pola sesuai dengan apa yang diinginkan.
3. Jahitlah
kain sesuai dengan bentuk yang di inginkan lalu sambungkan dengan kaos kaki
yang di gunakan.
4. tambahkan
hiasan pada boneka sudah dibuat.
Dalam pembuatan ini kami sengaja
mengambil limbah kain dan kaos kaki sebagai bahan utama, untuk dijadikan suatu
kerajinan yang dapat bermamfaat.
Gambar: dari hasil pengolahan limbah
kain, kaos kaki bekas, dll. Menjadi boneka tangan puppet.
.
Dari hasil pengerjaan ini kita dapat
menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul. Bahwa kita dapat
mengetahui cara pembuatan boneka tangan/puppet, dan memamfaatkan kain dan kaos
kaki bekas menjadi bahan utama, dan bahan-bahan yang di gunakan sebagai berikut
:
Ø kaos kaki
Ø kain
Ø gunting
Ø benang
Ø jarum
Ø kertas karton
B. PEMBAHASAN
limbah yang tidak digunakan,
bisa kita olah kembali menjadi barang yang bermamfaat. Salah satunya sampah
anorganik yang kami gunakan untuk membuat suatu kerajinan. Limbah-limbah
tersebut memiliki banyak manfaat bagi masyarakat apabila di mamfaatkan dengan
baik, yaitu dengan mengurangi pencemaran sampah yang ada di lingkungan sekitar.
Sehingga dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan.
Maka dari itu, kami mengambil tema
yaitu: pemanfaatan kain bekas dan kaos kaki bekas menjadi boneka tangan atau
puppet. Agar bisa memberi inspirasi terhadap masyarakat dalam memanfaatkan
sampah atau barang bekas menjadi suatu barang yang bernilai tinggi, dan dapat
digunakan.
Dari kerajinan yang kami buat
itu, kami mendapatkan informasi dari internet. Dalam internet pengolahan limbah
kainnya di buat menjadi boneka tangan. Kerajinan tersebut sudah sering kami
dapatkan. Maka dari itu kami membuat sesuatu yang lebih berbeda dari segi
bentuknya.
Kerajinan yang kami buat memiliki
persamaan dengan kerajinan yang kami dapatkan dari internet, yaitu dari
penggunaan bahannya,
selain dari itu, juga memiliki
perbedaan. Dalam kerajinan dari internet hanya mengunakan kain perca sebagai
hiasan agar tampak lebih indah.
Sedangkan pada kerajinan yang
kami buat, yaitu Boneka tangan/ puppet, kita menggunakan kaos kaki, kain,
kertas dengan membuatnya menjadi suatu boneka tangan/puppet, dan
menambahkan kertas yang berfungsi sebagai topi/hiasan.
Dan juga terdapat pula perbedaan
pada cara pembuatannya, limbah kertas yang kami pakai tidak di sulam tetapi, di
lem, sedangkan di internet di sulam.
Itu semua berbeda dengan cara
pembutan kami yaitu limbah kaos kaki dll. itu harus melalui proses
pengeleman dan penyulaman antara satu kain dengan kain, kertas yang
lainnya , untuk dapat di bentuk sesuai dengan keinginan.
BAB
V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian kami dapat
menyimpulkan bahwa
·
Kaos kaki bekas, Kain bekas,dll dapat dijadikan boneka tangan /puppet.
Limbah-limbah tersebut kami ambil dari limbah industri/ tukang jahit, dan
barang- barang bekas punya kami.
·
Pembuatan pakaian dari limbah – limbah ini di lakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Pengumpulan
barang- barang bekas/ limbah-limbah.
2. Penyambungan
antara boneka/kaos kaki bekas dengan kaos kaki bekas
3. Memberikan
hiasan pada kaos kaki tersebut
4. Pembuatan
boneka tangan /puppet.
·
Pengolahan sampah ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu: menjadikan
sebagai hiasan yang unik, atau bisa juga digunakan untuk opera untuk anak-anak.
B. SARAN
Secara umum:
·
Kami menyarankan agar dilakukan penelitian mengenai sampah-sampah yang dapat di
olah kembali.
·
Kami menyarankan agar limbah-limbah kain yang tidak terpakai sebaiknya diolah
kembali.
·
Kami menyarankan agar masyarakat dapat berkreasi dalam pengolaha sampah yang
dapat menghasilkan barang yang bermutu, sehingga dapat membantu perekonomian
masyarakat.
Secara khusus:
·
Kami sarakan agar guru atau pembimbing bisa memberi arahan kepada siswanya
untuk memanfaatkan sampah.
·
Kami sarankan agar siswa dapat mempelajari cara-cara pengolahan sampah
menjadi suatu kerajinan, dengan memanfaatkan barang bekas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Modul :
Mulok (KIR) SMA Negeri 12 Makassar.
Dra.Herlina
Sulaiman, guru pembimbing karya ilmiah remaja (KIR).
http:
//blogspot.com
htpp://Ask.com
BIODATA PENULIS
Nama
lengkap
: SUPRIYADI
NIM :
A1D410016
Tempat/tanggal
lahir
: PURWODADI 10 APRIL 1991
Agama
: ISLAM
Kelas
: 4A (PORKES 2010)
Jenis
kelamin
: LAKI-LAKI
Saran
: Dengan mengerjakan tugas kerajinan seperti ini saya dapat pengalaman dari
membuat berbagai macam hasil kerajinan dari barang-barang bekas.