cinta terlarang

Senin, 27 Februari 2012

Rabu, 08 Februari 2012

pendidikan


VITAMIN
PENDAHULUAN
Vitamin merupkana komponen minor tetapi penting bagi bahan pangan
Vitamin dibutuhkan untukpertumbuhan yang normal, memelihara, dan menjaga fungsi tubuh
Mempertahankan vitamin selama pengolahan dan penyimpanan merupakan hal yang penting
Vitamin dapat rusak karena reaksi kimiawi sehingga berubah menjadi senyawa yang tidak aktif, atau mengalami pelarutan seperti pada kasus vitamin larut air yang hilang pada proses blansing atau pemasakan
Vitamin yang dibutuhkan tubuh dipenuhi dari asupan yang cukup dalam diit
Defisiensi vitamin menyebabkan hipovitaminosis, sebaliknya kelebihan vitamin menyebabkan hipervitaminosis
Kebutuhan vitamin
Defisiensi vitamin
Yang menyebabkan pandemi
niacin deficiency (pellagra)
vitamin C deficiency (scurvy, sariawan)
thiamin deficiency (beriberi)
vitamin D deficiency (rickets, riketsia)
KLASIFIKASI
Vitamin larut lemak (fat soluble vitamin): vitamin A, D, E, dan K1
Vitamin larut air (water soluble vitamin): vitamin B1, B2, B6, nikotinamida (nicotinamide), asam pantotenat (panthotenic acid), biotin, asam folat (folic acid), B12,  dan C
VITAMIN LARUT LEMAK
1. VITAMIN A (RETINOL)
Vitamin A berasal dari sumber hewani seperti daging, kuning telur, susu, minyak ikan
Tanaman  tidak mengandung vitamin A, tetapi mengandung karotenoid yang akan menghasilkan vitamin A (provitamin A)
Karotenoid terdapat dalam semua sayuran,  terutama sayuran hijau, kuning, and sayuran berdaun
Sumber karotenoid dalam buah-buahan yang utama adalah  labu kuning, aprikot,  jeruk dan sawit
Karotenoid dalam produk hewani berasal dari pakan
Retinol (I) dan Retinal (II)
Karotenoid
Peran
Retinol berperan pada metabolisme protein dalam sel
Kekurangan karotenoid menyebabkan efek negatif pada jaringan epitelial seperti pengerasan kulit dan rabun senja
Kebutuhan
Kebutuhan harian vitamin A dipenuhi dari 75% dari retinol (sebagai ester asam lemak, terutama retinil palmitat) dan 25% karotenoid dan karotenoid provitamin A lainnya
Berhubung pemutusan karotenoid sangat terbatas , paling sedikit dibutuhkan 6 g β-karoten untuk menghasilkan 1 g retinol
Absorpsi vitamin A dan penyimpanan dalam hati terjadi dalam bentuk ester asam lemak
Konversi
1 mg retinol = 1 mg retinol equivalent (RE)= 6 mg all-trans-β-carotene = 12 mg other pro-vitamin A carotenoids = 1.15 mg all-trans-retinyl acetate = 1.83 mg all-trans-retinyl palmitate (IU = 0.34 μg retinol)
Stabilitas
Pengolahan menyebabkan kerusakan vitamin A  5-40%
Penyebab utama pada kondisi tanpa oksigen seperti sterilisasi adalah isomerisasi dan fragmentasi
Adanya oksigen menyebabkan oksidasi menghasilkan sejumlah produk
Proses oksidasi biasanya bersamaan dengan oksidasi lemak
2. VITAMIN D (Kalsiferol/Calciferol)
Kolekalsiferol (vitamin D3) merupakan bentuk kolesterol dalam kulit yang terbentuk dari 7-dehydrocholesterol (provitamin D3) oleh sinar uv
Vitamin D2  (ergokalsiferol) terbentuk dari ergosterol
Ergokalsiferol (D2) atau kholekalsiferol (D3) (1IU= 0.025 μg)
IU = international unit = satuan internasional
Vitamin D3 (I) dan D2 (II)
Sumber
Produk pangan alami biasanya kekurangan vitamin D3 kecuali hati ikan merupakan sumber vitamin D2
Provitamin D, ergosterol dan 7dehidrokolesterol tersebar luas dalam tanaman dan hewan
Vitamin D3 terdapat dalam kuning telur, mentega, hati, lemak hewani.
Sumber vitamin D yang paling utama dalah minyak ikan terutama minyak hati ikan
Kebutuhan vitamin D pada manusia dipenuhi oleh 7-dehidrokalsifgerol
Stabilitas
Vitamin D peka terhadap cahaya dan oksigen
Stabilitasnya dalam produk pangan tidak masalah karena manusia biasanya mendapatkan kecukupan vitamin D  dari makanan
3. VITAMIN E
2 jenis vitamin E
Tokoferol: a, b, d, g
Tokotrienol: a, b, d, g
Struktur kimia
Vitamin E terdiri dari cincin kromanol (chromanol ring) dan rantai samping fitil (phytyl) untuk tokoferol dan farnesyl untuk tokotrienol
a, b, d, g tokoferol atau tokotrienol dibedakan berdasarkan posisi gugus metil pada rantai sampingnya
a tokoferol mempunyak 3 pusat asimetris pada posisi 2, 4, dan 8 dan mempunyai aktivitas biologis tertinggi
Struktur kimia
Peran
Vitamin E mempunyai aktivitgas antioksidan yang dapat menghambat oksidasi lemak
Berperan menstabilkan senyawa aktif yang lain seperti vitamin A, hormon, dan enzim terhadap oksidasi
Defisiensi vitamin E menyebabkan ketidaksuburan, anemia, dan kelainan otot
Mencegah penyakit kardiovaskular, kanker, katarak, dan memperbaiki sistem imun
Stabilitas
Rusak pada proses pengolahan minyak nabati menjadi margarin atau shortening
Rusak akibat autooksidasi yang intensif seperti pada pengeringan dan penggorengan
Kebutuhan
RDA (Recommended Daily Allowance) vitamin E dinyatakan dalam miligram (mg)
Kebutuhan vitamin E dinyatakan dalam IU sebagai parameter yang menunjukkan aktivitas biologis, bukan kuantitas
1 mg alfa tokoferol ekuivalen dengan 1.49 IU untuk yang alami dan 2.22 IU untuk sintetis
Untuk mengubah dari IU ke mg, 1 IU alfa tokoferol ekuivalen dengan 0.67 mg yang alami dan 0.45 mg yang sintetis
4. Vitamin K
Kelompok vitamin K merupakan turunan dari naftokuinon (naphthoquinone) yang mempunyai rantai samping yang berbeda-beda
Vitamin K1 atau phylloquinone atau phytomenadione (juga disebut phytonadione)
Vitamin K2 (menawuinone, menatetrenone) dihasilkan oleh bakteri dalam usus besar dan kekurangan vitamin ini jarang terjadi kecuali jika usus mengalami gangguan, tidak mampu menyerap, atau terjadi penurunan mikrobia usus karena penggunaan antibiotik
Ada tiga jenis vitamin K sintetik yaitu K3, K4, dan K5 yang terutama digunakan untuk pakan hewan peliharaan (K3) dan antikapang (K5)
Phylloquinone (Vitamin K1)
Menaquinone (Vitamin K2)
Struktur Kimia
Semua kelompok vitamin K mempunyai cincin naftokuinon (naphtoquinone) yang mengandung gugus metil, serta berbagai variasi rantai samping alifatik yang terikat pada posisi 3
Phylloquinone (vitamin K1) mempunyai beberapa rantai samping isoprenoid, dan satu bersifat tidak jenuh
Menaquinones mempunyai sejumlah rantai samping sioprenoid yang bersifat tidak jenuh
Naftokuinon merupakan gugus fungsional sehingga peran vitamin K semuanya sama
Peran
Vitamin K berperan pada proses karboksilasi residu glutamat dalam protein menjadi gamma karboksiglutamat (Gla)
Residu Gla berperan pada proses pengikatan kalsium
Residu Gla penting bagi aktivitas biologis Gla-protein
Gla-protein berperan pada koagulasi darah, metabolisme tulang, dan fisiologi pembluluh darah
Vitamin K disimpan dalam jaringan adiposa
Kebutuhan dan Sumber
Aktivitas vitamin dinyatakan dalam vitamin ekuivalen  (VE)
1 VE = 1 μg phylloquinone.
Bakteri dalam usus esar mensintesis sejumlah besar vitamin K2
Vitamin K1 terdapat dalam sayuran berdaun (bayam, kol, bunga kol), dan hati
Stabilitas
Hanya sedikit diketahui
Vitamin K rusak karena cahaya dan kondisi alkali
Relatif stabil terhadap suhu dan oksigen
Pada proses hidrogenasi, ikatan rangkap pada rantai samping dapat diserang oleh oksigen sehingga terjadi penurunan aktivitas
Vitamin Larut Air
5. Vitamin B
Vitamin B terdiri dari 8 vitamin larut air yang berperan penting dalam metabolisme sel
Struktur kimia vitamin-vitamin B berbeda-beda
Biasa disebut vitamin B kompleks
Jenis-jenis vitamin B
Vitamin B1 (thiamine, tiamin)
Vitamin B2 (riboflavin)
Vitamin B3 (niacin, niacinamide, niasin, niasinamida)
Vitamin B5 (pantothenic acid, asam pantotenat)
Vitamin B6 (pyridoxine, pyridoxal, or pyridoxamine, or pyridoxine hydrochloride, piridoksin)
Vitamin B7 (biotin)
Vitamin B9 (folic acid, asam folat)
Vitamin B12 (berbagai jenis kobalamin (cobalamins); yang paling umum sianokobalamin (cyanocobalamin))
Peran
Vitamin B diperlukan untuk:
Menunjang dan meningkatkan laju metabolisme
Mempertahankan kesehatan kulit dan tulang
Meningkatkan sistem imun dan fungsi syaraf
Meningkatkan pertumbuhan dan pembelahan termasuk sel darah merah sehingga dapat mencegah anemia
Menurunkan resiko kanker pankreas
Semua vitamin B larut air sehingga ekskresi yang berlebihan harus diganti
a. Vitamin B1 (Thiamin)
Bentuk fosfat dari tiamin berperan dalam berbagai proses dalam sel
Yang paling terkenal adalah tiamin pirofofat (TPP, thiamine pyrophosphate ), koenzim pada katabolisme gula dan asam amino
Struktur thiamin mengandung cincin pyrimidine dan cincin thiazole yang dihubungkan dengan jembatan metilen
Tidak stabil terhadap panas, tapi stabil selama pembekuanTidak stabil terhadap uv, iradiasi gamma
Berperan pada reaksi Maillard
Struktur thiamin
b.Vitamin B2 (Riboflavin)
Riboflavin mudah diserap tubuh dan berperan terutama sebagai kofaktor pada FAD dan FMN
Berperan pada berbagai proses dalam sel dan metabolisme energi dari karbohidrat, lemak, dan protein
Sumber: susu, keju, sayuran berdaun, hati, kacang-kacangan, tomat, janur, khamir
Riboflavin rusak oleh cahaya
Riboflavin Powder and Solution
Struktur Kimia
c.Vitamin B3 (Niasin)
Merupakan turunan dari pyridine dengan gugus karboksil pada posisi 3
Bentuk lain vitamin B3 adalah amida (nikotinamida) dengan gugus karboksil diganti dengan gugus karboksimida
Istilah niasin dan nikotinamida seringkali dipertukarkan karena mempunyai aktivitas vitamin yang sama tetapi tidak mempunyai efek fisiologis yang sama
Niasin bersifat stabil.  Proses blansing dapat menurunkan niasin sampai dengan 15%
Struktur kimia niasin
Struktur kimia nikotinamida
d. Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Asam pantotenat diperlukan untuk membentuk koenzim A (CoA) dan berperan pada metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.
Merupakan amida dari D-pantoate dan neta-alanine
Ditemukan pada setiap jenis makanan
Bersifat stabil.  Pada pengolahan susu mengalami perunan sekitar 10%.  Pemasakan sayuran hilang 10-30% karena larut
Sumber utama adalah daging, ikan, royal jeli, serealia, sayuran seperti brokoli, dan alpukat
Struktur kimia asam pantotenat
e. Vitamin B6 (piridoksin)
Berperan sebagai koenzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang berujung pada pelepasan energi
Berperan pada metabolisme asam amino dan sistem imun tubuh
Terdapat 6 bentuk umum yang sering dijumpai, yaitu piridoksal (PL), piridoksin (PN), piridoksamine (PM), piridoksal 5'-fosfat (PLP), piridoksin 5'-fosfat (PNP), dan pridoksamin 5'-fosfat (PNP)
Sumber utama vitamin ini adalah sayur-sayuran
Piridoksin
Bentuk-bentuk piridoksin
Stabilitas
Yang paling stabil adalah piridoksal yang digunakan untuk fortifikasi
Hilang 45% pada pemasakan daging, dan 20-30% pada pemasakan sayuran
Selama sterilisasi, mengalami reaksi dengan sistein membentuk vitamin yang inaktif yang terjadi karena adanya panas
f. Vitamin B7 (Biotin)
Juga disebut vitamin H
Terdiri dari cincin tetrahydrothiophene  dengan asam valerat terikat pada cincin tersebut
Biotin merupakan koenzim metabolisme asam lemak dan leusin serta berperan pada glukoneogenesis
Defisiensi biotin jarang terjadi karena dapat disintesis oleh bakteri dalam usus
Biotin dapat berikatan dengan avidin dalam putih telur sehingga inaktif
Biotin bersifat stabil.  Kerusakan selama penyimpanan sekitar 10-15%
Struktur kimia biotin
g. Vitamin B9 (Asam Folat)
Asam folat (pteroylmonoglutamic acid) secara biologi tidak aktif, tetapi aktivitas biologis dimiliki oleh tetrahydrofolate dan turunannya setelah dikonversi menjadi dihydrofolic acid dalam hati
Berperan pada proses penting seperti sintesis nukleotida, perbaikan DNA, berperan sebagai kofaktor, berperan pada pembelahan sel yang cepat dan pertumbuhan, dan mencegah anemia
Sumber: sayuran dan serealia
Kekurangan folat menyebabkan masalah pada saat perkembangan embrio
Struktur kimia asam folat (I) dan dihydrofolic acid (II)
h. Vitamin B12 (Sianokobalamin)
Vitamin B12 terdiri dari berbagai jenis dan sianokobalamin hanya salah satunya
Sianokobalamin merupakan vitamer yang paling umum dari kelompok vitamin B12
Sianokobalamin paling stabil.
Vitamin B12 yang lain yaitu hydroxocobalamin dihasilkan oleh bakteri dan berubah menjadi sianokobalamin pada saat pemurnian dengan menggunakan karbon aktif yang secara alami mengandung sianida sehingga terbentuk sianokobalamin
Berperan dalam proses pertumbuhan
Sumber utama: hewani
Stabil pada pH 4-6 dan suhu tinggi.  Kondisi alkali dan pereduksi menyebabkan tidak stabil
Sianokobalamin
2. VITAMIN C
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit
Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat.[1]
Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas
Sifat vitamin C sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam
Sumber utama: buah-buahan seperti jeruk,
Stabilitas
Asam askorbat (I) mempunyai gugus hidroksil asam (pK1 = 4.04, pK2 = 11.4 at 25◦C).
Asam askorbat dengan mudah teroksidasi menjadi asam dehidroaskorbat (II) yang dalam media air ada dalam bentuk hemiketal terhidrasi (IV)
Aktivitas biologi II lebih rendah dibandingkan I
Aktivitasnya hilang sama sekali ketika cincin lakton dehidroaskorbat terbuka secara irreversibel, berubah dari II menjadi asam 2,3 diketogulonat (III)
Oksidasi asam askorbat
Oksidasi asam askorbat menjadi asam dehidroaskorbat dan prodk degradasi lanjutannya, tergantung dari keberadaan oksigen, pH, suhu, dan adanya logam berat
Logam seperti, Cu2+ dan Fe3+, menyebabkan destruksi lebih cepat
Pada kondisi pH rendah tanpa oksigen, terbentuk asam diketogulonat yang terdegradasi lebih lanjut menjadi furfural, redukton, asam furankarboksilat yang menyebabkan warna coklat
Vitamin C dapat mengalami reaksi seperti reaksi Maillard dengan asam amino membentuk warna coklat yang tidak diinginkan
 
 
 
 
 
 
 bio kimia
 
 
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Daftar isi
[sunting] Struktur asam amino
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7d/Amino_acid.svg/150px-Amino_acid.svg.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Struktur asam α-amino, dengan gugus amina di sebelah kiri dan gugus karboksil di sebelah kanan.
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
[sunting] Isomerisme pada asam amino
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/65/D%2BL-Alanine.gif/220px-D%2BL-Alanine.gif
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Dua model molekul isomer optis asam amino alanina
Karena atom C pusat mengikat empat gugus yang berbeda, maka asam amino—kecuali glisina—memiliki isomer optik: l dan d. Cara sederhana untuk mengidentifikasi isomeri ini dari gambaran dua dimensi adalah dengan "mendorong" atom H ke belakang pembaca (menjauhi pembaca). Jika searah putaran jarum jam (putaran ke kanan) terjadi urutan karboksil-residu-amina maka ini adalah tipe d. Jika urutan ini terjadi dengan arah putaran berlawanan jarum jam, maka itu adalah tipe l. (Aturan ini dikenal dalam bahasa Inggris dengan nama CLRN, dari singkatan COOH - R - NH2).
Pada umumnya, asam amino alami yang dihasilkan eukariota merupakan tipe l meskipun beberapa siput laut menghasilkan tipe d. Dinding sel bakteri banyak mengandung asam amino tipe d.
[sunting] Polimerisasi asam amino
Lihat juga artikel tentang ekspresi genetik.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3e/2-amino-acidsb.png/400px-2-amino-acidsb.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Reaksi kondensasi dua asam amino membentuk ikatan peptida
Protein merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai monomernya. Monomer-monomer ini tersambung dengan ikatan peptida, yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan gugus amina milik monomer di sebelahnya. Reaksi penyambungan ini (disebut translasi) secara alami terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom dan tRNA.
Pada polimerisasi asam amino, gugus -OH yang merupakan bagian gugus karboksil satu asam amino dan gugus -H yang merupakan bagian gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan membentuk air. Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi. Molekul asam amino yang telah melepaskan molekul air dikatakan disebut dalam bentuk residu asam amino.
[sunting] Zwitter-ion
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ad/Amino_acid_zwitterion.png/200px-Amino_acid_zwitterion.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Asam amino dalam bentuk tidak terion (kiri) dan dalam bentuk zwitter-ion.
Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil sekaligus, zat ini dapat dianggap sebagai sekaligus asam dan basa (walaupun pH alaminya biasanya dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki). Pada pH tertentu yang disebut titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif (terprotonasi, –NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negatif (terdeprotonasi, –COO-). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam aminonya. Dalam keadaan demikian, asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter-ion. Zwitter-ion dapat diekstrak dari larutan asam amino sebagai struktur kristal putih yang bertitik lebur tinggi karena sifat dipolarnya. Kebanyakan asam amino bebas berada dalam bentuk zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral.
[sunting] Asam amino dasar (standar)
Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan dengan ikatan peptida. Meskipun demikian, pada awal pembentukannya protein hanya tersusun dari 20 asam amino yang dikenal sebagai asam amino dasar atau asam amino baku atau asam amino penyusun protein (proteinogenik). Asam-asam amino inilah yang disandi oleh DNA/RNA sebagai kode genetik.
Berikut adalah ke-20 asam amino penyusun protein (singkatan dalam kurung menunjukkan singkatan tiga huruf dan satu huruf yang sering digunakan dalam kajian protein), dikelompokkan menurut sifat atau struktur kimiawinya:
[sunting] Asam amino alifatik sederhana
[sunting] Asam amino hidroksi-alifatik
[sunting] Asam amino dikarboksilat (asam)
[sunting] Amida
[sunting] Asam amino basa
[sunting] Asam amino dengan sulfur
[sunting] Prolin
  • Prolina (Pro, P) (memiliki gugus siklik)
[sunting] Asam amino aromatik
Kelompok ini memiliki cincin benzena dan menjadi bahan baku metabolit sekunder aromatik.
[sunting] Fungsi biologi asam amino
  1. Penyusun protein, termasuk enzim.
  2. Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon dan asam nukleat).
  3. Pengikat ion logam penting yang diperlukan dalam dalam reaksi enzimatik (kofaktor).
[sunting] Asam amino esensial
Asam amino diperlukan oleh makhluk hidup sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia disebut esensial bagi suatu spesies organisme apabila spesies tersebut memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, spesies itu harus memasoknya dari luar (lewat makanan). Istilah "asam amino esensial" berlaku hanya bagi organisme heterotrof.
Bagi manusia, ada delapan (ada yang menyebut sembilan) asam amino esensial yang harus dipenuhi dari diet sehari-hari, yaitu isoleusina, leusina, lisina, metionina, fenilalanina, treonina, triptofan, dan valina. Histidina dan arginina disebut sebagai "setengah esensial" karena tubuh manusia dewasa sehat mampu memenuhi kebutuhannya. Asam amino karnitina juga bersifat "setengah esensial" dan sering diberikan untuk kepentingan pengobatan.


 
Pokok bahasan di dalam bab ini menguraikan struktur molekul dan komponen asam nukleat, termasuk macam-macam ikatan kimia yang menghubungkan komponen-komponen tersebut. Selain itu, dijelaskan pula perbedaan struktur antara DNA dan RNA, serta sifat-sifat fisika-kimia dan spektroskopik-termal asam nukleat, khususnya DNA. Dengan mempelajari pokok bahasan ini akan diperoleh gambaran mengenai perubahan struktur yang terjadi pada asam nukleat yang dimanipulasi, dan juga mekanisme manipulasi asam nukleat yang pada dasarnya berkaitan dengan sifat-sifat fisika-kimianya.
Setelah mempelajari pokok bahasan di dalam bab ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan:
  1. struktur molekul dan komponen-komponen asam nukleat, termasuk macam-macam ikatan kimia yang terdapat di dalamnya,
  2. perbedaan struktur antara DNA dan RNA,
  3. cara pembacaan sekuens suatu molekul asam nukleat,
  4. sifat-sifat fisika-kimia asam nukleat, dan
  5.  sifat-sifat spektroskopik-termal asam nukleat
Pengetahuan awal yang diperlukan oleh mahasiswa agar dapat mempelajari pokok bahasan ini dengan lebih baik adalah sejarah penemuan asam nukleat beserta percobaan-percobaan yang membuktikan bahwa DNA merupakan materi genetik pada sebagian besar organisme dan RNA merupakan materi genetik pada virus tertentu. Pengetahuan tersebut telah diperoleh melalui mata kuliah Genetika pada semester VI. Adapun urutan bahasan di dalam bab ini adalah struktur molekul asam nukleat, sifat-sifat fisika-kimia asam nukleat, dan sifat-sifat spektroskopik-temal asam nukleat.
Struktur Molekul
Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan sangat penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N).
Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA) dan asam ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA). Dilihat dari strukturnya, perbedaan di antara kedua macam asam nukleat ini terutama terletak pada komponen gula pentosanya. Pada RNA gula pentosanya adalah ribosa, sedangkan pada DNA gula pentosanya mengalami kehilangan satu atom O pada posisi C nomor 2’ sehingga dinamakan gula 2’-deoksiribosa (Gambar 2.1.b).
Perbedaan struktur lainnya antara DNA dan RNA adalah pada basa N-nya. Basa N, baik pada DNA maupun pada RNA, mempunyai struktur berupa cincin aromatik heterosiklik (mengandung C dan N) dan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu purin dan pirimidin. Basa purin mempunyai dua buah cincin (bisiklik), sedangkan basa pirimidin hanya mempunyai satu cincin (monosiklik). Pada DNA, dan juga RNA, purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G). Akan tetapi, untuk pirimidin ada perbedaan antara DNA dan RNA. Kalau pada DNA basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T), pada RNA tidak ada timin dan sebagai gantinya terdapat urasil (U). Timin berbeda dengan urasil hanya karena adanya gugus metil pada posisi nomor 5 sehingga timin dapat juga dikatakan sebagai 5-metilurasil.
Gambar 2.1. Komponen-komponen asam nukleat
a)      gugus fosfat b)      gula pentosa  c)      basa N
Di antara ketiga komponen monomer asam nukleat tersebut di atas, hanya basa N-lah yang memungkinkan terjadinya variasi. Pada kenyataannya memang urutan (sekuens) basa N pada suatu molekul asam nukleat merupakan penentu bagi spesifisitasnya. Dengan perkataan lain, identifikasi asam nukleat dilakukan berdasarkan atas urutan basa N-nya sehingga secara skema kita bisa menggambarkan suatu molekul asam nukleat hanya dengan menuliskan urutan basanya saja.
Nukleosida dan nukleotida
Penomoran posisi atom C pada cincin gula dilakukan menggunakan tanda aksen (1’, 2’, dan seterusnya), sekedar untuk membedakannya dengan penomoran posisi pada cincin basa. Posisi 1’ pada gula akan berikatan dengan posisi 9 (N-9) pada basa purin atau posisi 1 (N-1) pada basa pirimidin melalui ikatan glikosidik atau glikosilik (Gambar 2.2).  Kompleks gula-basa ini dinamakan nukleosida.
Di atas telah disinggung bahwa asam nukleat tersusun dari monomer-monomer berupa nukleotida, yang masing-masing terdiri atas sebuah gugus fosfat, sebuah gula pentosa, dan sebuah basa N. Dengan demikian, setiap nukleotida pada asam nukleat dapat dilihat sebagai nukleosida monofosfat. Namun, pengertian nukleotida secara umum sebenarnya adalah nukleosida dengan sebuah atau lebih gugus fosfat. Sebagai contoh, molekul ATP (adenosin trifosfat) adalah nukleotida yang merupakan nukleosida dengan tiga gugus fosfat.
Jika gula pentosanya adalah ribosa seperti halnya pada RNA, maka nukleosidanya dapat berupa adenosin, guanosin, sitidin, dan uridin. Begitu pula, nukleotidanya akan ada empat macam, yaitu adenosin monofosfat, guanosin monofosfat, sitidin monofosfat, dan uridin monofosfat. Sementara itu, jika gula pentosanya adalah deoksiribosa seperti halnya pada DNA, maka (2’-deoksiribo)nukleosidanya terdiri atas deoksiadenosin, deoksiguanosin, deoksisitidin, dan deoksitimidin.
Ikatan fosfodiester
Selain ikatan glikosidik yang menghubungkan gula pentosa dengan basa N, pada asam nukleat terdapat pula ikatan kovalen melalui gugus fosfat yang menghubungkan antara gugus hidroksil (OH) pada posisi 5’ gula pentosa dan gugus hidroksil pada posisi 3’ gula pentosa nukleotida berikutnya. Ikatan ini dinamakan ikatan fosfodiester karena secara kimia gugus fosfat berada dalam bentuk diester (Gambar 2.2).  
Gambar 2.2. Ikatan fosfodiester dan ikatan glikosidik pada asam nukleat
Oleh karena ikatan fosfodiester menghubungkan gula pada suatu nukleotida dengan gula pada nukleotida berikutnya, maka ikatan ini sekaligus menghubungkan kedua nukleotida yang berurutan tersebut. Dengan demikian, akan terbentuk suatu rantai polinukleotida yang masing-masing nukleotidanya satu sama lain dihubungkan oleh ikatan fosfodiester.
Kecuali yang berbentuk sirkuler, seperti halnya pada kromosom dan plasmid bakteri, rantai polinukleotida memiliki dua ujung. Salah satu ujungnya berupa gugus fosfat yang terikat pada posisi 5’ gula pentosa. Oleh karena itu, ujung ini dinamakan ujung P atau ujung 5’.  Ujung yang lainnya berupa gugus hidroksil yang terikat pada posisi 3’ gula pentosa sehingga ujung ini dinamakan ujung OH atau ujung 3’. Adanya ujung-ujung tersebut menjadikan rantai polinukleotida linier mempunyai arah tertentu.
Pada pH netral adanya gugus fosfat akan menyebabkan asam nukleat bermuatan negatif. Inilah alasan pemberian nama ’asam’ kepada molekul polinukleotida meskipun di dalamnya juga terdapat banyak basa N. Kenyataannya, asam nukleat memang merupakan anion asam kuat atau merupakan polimer yang sangat bermuatan negatif.
Sekuens asam nukleat
Telah dikatakan di atas bahwa urutan basa N akan menentukan spesifisitas suatu molekul asam nukleat sehingga biasanya kita menggambarkan suatu molekul asam nukleat cukup dengan menuliskan urutan basa (sekuens)-nya saja. Selanjutnya, dalam penulisan sekuens asam nukleat ada kebiasaan untuk menempatkan ujung 5’ di sebelah kiri atau ujung 3’ di sebelah kanan. Sebagai contoh, suatu sekuens DNA dapat dituliskan 5’-ATGACCTGAAAC-3’ atau suatu sekuens RNA dituliskan 5’-GGUCUGAAUG-3’.
Jadi, spesifisitas suatu asam nukleat selain ditentukan oleh sekuens basanya, juga harus dilihat dari arah pembacaannya. Dua asam nukleat yang memiliki sekuens sama tidak berarti keduanya sama jika pembacaan sekuens tersebut dilakukan dari arah yang berlawanan (yang satu 5’→ 3’, sedangkan yang lain 3’→ 5’).  
Struktur tangga berpilin (double helix) DNA
Dua orang ilmuwan, J.D.Watson dan F.H.C.Crick, mengajukan model struktur molekul DNA yang hingga kini sangat diyakini kebenarannya dan dijadikan dasar dalam berbagai teknik yang berkaitan dengan manipulasi DNA. Model tersebut dikenal sebagai tangga berplilin (double helix). Secara alami DNA pada umumnya mempunyai struktur molekul tangga berpilin ini.
Model tangga berpilin menggambarkan struktur molekul DNA sebagai dua rantai polinukleotida yang saling memilin membentuk spiral dengan arah pilinan ke kanan.  Fosfat dan gula pada masing-masing rantai menghadap ke arah luar sumbu pilinan, sedangkan basa N menghadap ke arah dalam sumbu pilinan dengan susunan yang sangat khas sebagai pasangan – pasangan basa antara kedua rantai. Dalam hal ini, basa A pada satu rantai akan berpasangan dengan basa T pada rantai lainnya, sedangkan basa G berpasangan dengan basa C. Pasangan-pasangan basa ini dihubungkan oleh ikatan hidrogen yang lemah (nonkovalen). Basa A dan T dihubungkan oleh ikatan hidrogen rangkap dua, sedangkan basa G dan C dihubungkan oleh ikatan hidrogen rangkap tiga. Adanya ikatan hidrogen tersebut menjadikan kedua rantai polinukleotida terikat satu sama lain dan saling komplementer. Artinya, begitu sekuens basa pada salah satu rantai diketahui, maka sekuens pada rantai yang lainnya dapat ditentukan.
Oleh karena basa bisiklik selalu berpasangan dengan basa monosiklik, maka jarak antara kedua rantai polinukleotida di sepanjang molekul DNA akan selalu tetap. Dengan perkataan lain, kedua rantai tersebut sejajar. Akan tetapi, jika rantai yang satu dibaca dari arah 5’ ke 3’, maka rantai pasangannya dibaca dari arah 3’ ke 5’. Jadi, kedua rantai tersebut sejajar tetapi berlawanan arah (antiparalel).     
 Gambar 2.3. Model struktur tangga berpilin DNA
                                          P = fosfat     S =gula
                                          A = adenin, G = guanin, C = sitosin, T =timin 
Jarak antara dua pasangan basa yang berurutan adalah 0,34 nm. Sementara itu, di dalam setiap putaran spiral terdapat 10 pasangan basa sehingga jarak antara dua basa yang tegak lurus di dalam masing-masing rantai menjadi 3,4 nm. Namun, kondisi semacam ini hanya dijumpai apabila DNA berada dalam medium larutan fisiologis dengan kadar garam rendah seperti halnya yang terdapat di dalam protoplasma sel hidup. DNA semacam ini dikatakan berada dalam bentuk B atau bentuk yang sesuai dengan model asli Watson-Crick. Bentuk yang lain, misalnya bentuk A, akan dijumpai jika DNA berada dalam medium dengan kadar garam tinggi. Pada bentuk A terdapat 11 pasangan basa dalam setiap putaran spiral. Selain itu, ada pula bentuk Z, yaitu bentuk molekul DNA yang mempunyai arah pilinan spiral ke kiri. Bermacam-macam bentuk DNA ini sifatnya fleksibel, artinya dapat berubah dari yang satu ke yang lain bergantung kepada kondisi lingkungannya.
Modifikasi struktur molekul RNA
Tidak seperti DNA, molekul RNA pada umumnya berupa untai tunggal sehingga tidak memiliki struktur tangga berpilin. Namun, modifikasi struktur juga terjadi akibat terbentuknya ikatan hidrogen di dalam untai tunggal itu sendiri (intramolekuler).
Dengan adanya modifikasi struktur molekul RNA, kita mengenal tiga macam RNA, yaitu RNA duta atau messenger RNA (mRNA), RNA pemindah atau transfer RNA (tRNA), dan RNA ribosomal (rRNA). Struktur mRNA dikatakan sebagai struktur primer, sedangkan struktur tRNA dan rRNA dikatakan sebagai struktur sekunder. Perbedaan di antara ketiga struktur molekul RNA tersebut berkaitan dengan perbedaan fungsinya masing-masing.
Sifat-sifat Fisika-Kimia Asam Nukleat
Di bawah ini akan dibicarakan sekilas beberapa sifat fisika-kimia asam nukleat. Sifat-sifat tersebut adalah stabilitas asam nukleat, pengaruh asam, pengaruh alkali, denaturasi kimia, viskositas, dan kerapatan apung.
Stabilitas asam nukleat
Ketika kita melihat struktur tangga berpilin molekul DNA atau pun struktur sekunder RNA, sepintas akan nampak bahwa struktur tersebut menjadi stabil akibat adanya ikatan hidrogen di antara basa-basa yang berpasangan. Padahal, sebenarnya tidaklah demikian. Ikatan hidrogen di antara pasangan-pasangan basa hanya akan sama kuatnya dengan ikatan hidrogen antara basa dan molekul air apabila DNA berada dalam bentuk rantai tunggal. Jadi, ikatan hidrogen jelas tidak berpengaruh terhadap stabilitas struktur asam nukleat, tetapi sekedar menentukan spesifitas perpasangan basa. 
  Penentu stabilitas struktur asam nukleat terletak pada interaksi penempatan (stacking interactions) antara pasangan-pasangan basa. Permukaan basa yang bersifat hidrofobik menyebabkan molekul-molekul air dikeluarkan dari sela-sela perpasangan basa sehingga perpasangan tersebut menjadi kuat. 
Pengaruh asam
Di dalam asam pekat dan suhu tinggi, misalnya HClO4 dengan suhu lebih dari 100ºC, asam nukleat akan mengalami hidrolisis sempurna menjadi komponen-komponennya. Namun, di dalam asam mineral yang lebih encer, hanya ikatan glikosidik antara gula dan basa purin saja yang putus sehingga asam nukleat dikatakan bersifat apurinik.
Pengaruh alkali
Pengaruh alkali terhadap asam nukleat mengakibatkan terjadinya perubahan status tautomerik basa. Sebagai contoh, peningkatan pH akan menyebabkan perubahan struktur guanin dari bentuk keto menjadi bentuk enolat karena molekul tersebut kehilangan sebuah proton. Selanjutnya, perubahan ini akan menyebabkan terputusnya sejumlah ikatan hidrogen sehingga pada akhirnya rantai ganda DNA mengalami denaturasi. Hal yang sama terjadi pula pada RNA. Bahkan pada pH netral sekalipun, RNA jauh lebih rentan terhadap hidrolisis bila dibadingkan dengan DNA karena adanya gugus OH pada atom C nomor 2 di dalam gula ribosanya.
Denaturasi kimia
Sejumlah bahan kimia diketahui dapat menyebabkan denaturasi asam nukleat pada pH netral. Contoh yang paling dikenal adalah urea (CO(NH2)2) dan formamid (COHNH2). Pada konsentrasi yang relatif tinggi, senyawa-senyawa tersebut dapat merusak ikatan hidrogen. Artinya, stabilitas struktur sekunder asam nukleat menjadi berkurang dan rantai ganda mengalami denaturasi.
Viskositas
DNA kromosom dikatakan mempunyai nisbah aksial yang sangat tinggi karena diameternya hanya sekitar 2 nm, tetapi panjangnya dapat mencapai beberapa sentimeter. Dengan demikian, DNA tersebut berbentuk tipis memanjang. Selain itu, DNA merupakan molekul yang relatif kaku sehingga larutan DNA akan mempunyai viskositas yang tinggi. Karena sifatnya itulah molekul DNA menjadi sangat rentan terhadap fragmentasi fisik. Hal ini menimbulkan masalah tersendiri ketika kita hendak melakukan isolasi DNA yang utuh.
Kerapatan apung
Analisis dan pemurnian DNA dapat dilakukan sesuai dengan kerapatan apung (bouyant density)-nya. Di dalam larutan yang mengandung garam pekat dengan berat molekul tinggi, misalnya sesium klorid (CsCl) 8M, DNA mempunyai kerapatan yang sama dengan larutan tersebut, yakni sekitar 1,7 g/cm3.  Jika larutan ini disentrifugasi dengan kecepatan yang sangat tinggi, maka garam CsCl yang pekat akan bermigrasi ke dasar tabung dengan membentuk gradien kerapatan. Begitu juga, sampel DNA akan bermigrasi menuju posisi gradien yang sesuai dengan kerapatannya. Teknik ini dikenal sebagai sentrifugasi seimbang dalam tingkat kerapatan (equilibrium density gradient centrifugation) atau sentrifugasi isopiknik.
Oleh karena dengan teknik sentrifugasi tersebut pelet RNA akan berada di dasar tabung dan protein akan mengapung, maka DNA dapat dimurnikan baik dari RNA maupun dari protein. Selain itu, teknik tersebut juga berguna untuk keperluan analisis DNA karena kerapatan apung DNA (ρ) merupakan fungsi linier bagi kandungan GC-nya.  Dalam hal ini,  ρ = 1,66 + 0,098% (G + C).
Gambar 2.4.  Sentrifugasi seimbang dalam tingkat kerapatan

Sifat-sifat Spektroskopik-Termal Asam Nukleat
Sifat spektroskopik-termal asam nukleat meliputi kemampuan absorpsi sinar UV, hipokromisitas, penghitungan konsentrasi asam nukleat, penentuan kemurnian DNA, serta denaturasi termal dan renaturasi asam nukleat. Masing-masing akan dibicarakan sekilas berikut ini.
Absorpsi UV
Asam nukleat dapat mengabsorpsi sinar UV karena adanya basa nitrogen yang bersifat aromatik; fosfat dan gula tidak memberikan kontribusi dalam absorpsi UV. Panjang gelombang untuk absorpsi maksimum baik oleh DNA maupun RNA adalah  260 nm atau dikatakan λmaks = 260 nm. Nilai ini jelas sangat berbeda dengan nilai untuk protein yang mempunyai λmaks = 280 nm.  Sifat-sifat absorpsi asam nukleat dapat digunakan untuk deteksi, kuantifikasi, dan perkiraan kemurniannya.
Hipokromisitas
Meskipun λmaks untuk DNA dan RNA konstan, ternyata ada perbedaan nilai yang bergantung kepada lingkungan di sekitar basa berada. Dalam hal ini, absorbansi pada λ 260 nm (A260) memperlihatkan variasi di antara basa-basa pada kondisi yang berbeda. Nilai tertinggi terlihat pada nukleotida yang diisolasi, nilai sedang diperoleh pada molekul DNA rantai tunggal (ssDNA) atau RNA, dan nilai terendah dijumpai pada DNA rantai ganda (dsDNA). Efek ini disebabkan oleh pengikatan basa di dalam lingkungan hidrofobik. Istilah klasik untuk menyatakan perbedaan nilai absorbansi tersebut adalah hipokromisitas. Molekul dsDNA dikatakan relatif hipokromik (kurang berwarna) bila dibandingkan dengan ssDNA. Sebaliknya, ssDNA dikatakan hiperkromik terhadap dsDNA.
Penghitungan konsentrasi asam nukleat
Konsentrasi DNA dihitung atas dasar nilai A260-nya. Molekul dsDNA dengan konsentrasi 1mg/ml mempunyai A260 sebesar 20, sedangkan konsentrasi yang sama untuk molekul ssDNA atau RNA mempunyai A260 lebih kurang sebesar 25. Nilai A260 untuk ssDNA dan RNA hanya merupakan perkiraan karena kandungan basa purin dan pirimidin pada kedua molekul tersebut tidak selalu sama, dan nilai A260  purin tidak sama dengan nilai A260 pirimidin. Pada dsDNA, yang selalu mempunyai kandungan purin dan pirimidin sama, nilai A260 -nya sudah pasti.
Kemurnian asam nukleat
Tingkat kemurnian asam nukleat dapat diestimasi melalui penentuan nisbah A260 terhadap A280. Molekul dsDNA murni mempunyai nisbah  A260 /A280 sebesar 1,8. Sementara itu, RNA murni mempunyai nisbah  A260 /A280  sekitar 2,0.  Protein, dengan λmaks = 280 nm, tentu saja mempunyai nisbah A260 /A280  kurang dari 1,0.  Oleh karena itu, suatu sampel DNA yang memperlihatkan nilai A260 /A280 lebih dari 1,8 dikatakan terkontaminasi oleh RNA. Sebaliknya, suatu sampel DNA yang memperlihatkan nilai A260 /A280  kurang dari 1,8 dikatakan terkontaminasi oleh protein.
Denaturasi termal dan renaturasi
Di atas telah disinggung bahwa beberapa senyawa kimia tertentu dapat menyebabkan terjadinya denaturasi asam nukleat. Ternyata, panas juga dapat menyebabkan denaturasi asam nukleat. Proses denaturasi ini dapat diikuti melalui pengamatan nilai absorbansi yang meningkat karena molekul rantai ganda (pada dsDNA dan sebagian daerah pada RNA) akan berubah menjadi molekul rantai tunggal.
Denaturasi termal pada DNA dan RNA ternyata sangat berbeda. Pada RNA denaturasi berlangsung perlahan dan bersifat acak karena bagian rantai ganda yang pendek akan terdenaturasi lebih dahulu daripada bagian rantai ganda yang panjang. Tidaklah demikian halnya pada DNA. Denaturasi terjadi sangat cepat dan bersifat koperatif karena denaturasi pada kedua ujung molekul dan pada daerah kaya AT akan mendestabilisasi daerah-daerah di sekitarnya.
Suhu ketika molekul asam nukleat mulai mengalami denaturasi dinamakan titik leleh atau melting temperature (Tm). Nilai Tm merupakan fungsi kandungan GC sampel DNA, dan berkisar dari 80 ºC hingga 100ºC untuk molekul-molekul DNA yang panjang.
DNA yang mengalami denaturasi termal dapat dipulihkan (direnaturasi) dengan cara didinginkan. Laju pendinginan berpengaruh terhadap hasil renaturasi yang diperoleh. Pendinginan yang berlangsung cepat hanya memungkinkan renaturasi pada beberapa bagian/daerah tertentu. Sebaliknya, pendinginan yang dilakukan perlahan-lahan dapat mengembalikan seluruh molekul DNA ke bentuk rantai ganda seperti semula. Renaturasi yang terjadi antara daerah komplementer dari dua rantai asam nukleat yang berbeda dinamakan hibridisasi.

Superkoiling DNA
Banyak molekul dsDNA berada dalam bentuk sirkuler tertutup atau closed-circular (CC), misalnya DNA plasmid dan kromosom bakteri serta DNA berbagai virus. Artinya, kedua rantai membentuk lingkaran dan satu sama lain dihubungkan sesuai dengan banyaknya putaran heliks (Lk) di dalam molekul DNA tersebut.
Sejumlah sifat muncul dari kondisi sirkuler DNA. Cara yang baik untuk membayangkannya adalah menganggap struktur tangga berpilin DNA seperti gelang karet dengan suatu garis yang ditarik di sepanjang gelang tersebut. Jika kita membayangkan suatu pilinan pada gelang, maka deformasi yang terbentuk akan terkunci ke dalam sistem pilinan tersebut. Deformasi inilah yang disebut sebagai superkoiling.
Interkalator
Geometri suatu molekul yang mengalami superkoiling dapat berubah akibat beberapa faktor yang mempengaruhi pilinan internalnya. Sebagai contoh, peningkatan suhu dapat menurunkan jumlah pilinan, atau sebaliknya, peningkatan kekuatan ionik dapat menambah jumlah pilinan. Salah satu faktor yang penting adalah keberadaan interkalator seperti etidium bromid (EtBr). Molekul ini merupakan senyawa aromatik polisiklik bermuatan positif yang menyisip di antara pasangan-pasangan basa. Dengan adanya EtBr molekul DNA dapat divisualisasikan menggunakan paparan sinar UV.

 

 
Translasi (genetik)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b1/Ribosome_mRNA_translation_en.svg/350px-Ribosome_mRNA_translation_en.svg.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Translasi mRNA
Untuk kegunaan lain dari translasi, lihat translasi.
Translasi dalam genetika dan biologi molekular adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein. [1] Transkripsi dan Translasi merupakan dua proses utama yang menghubungkan gen ke protein. [2] Translasi hanya terjadi pada molekul mRNA, sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. [1] Molekul mRNA yang merupakan salinan urutan DNA menyusun suatu gen dalam bentuk kerangka baca terbuka.[1] mRNA membawa informasi urutan asam amino. [3]
[sunting] Proses
Proses translasi berupa penerjemahan kodon atau urutan nukleotida yang terdiri atas tiga nukleotida berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu. [1] Kodon pada mRNA akan berpasangan dengan antikodon yang ada pada tRNA. [4] Setiap tRNA mempunyai antikodon yang spesifik. [4] Tiga nukleotida di anti kodon tRNA saling berpasangan dengan tiga nukleotida dalam kodon mRNA menyandi asam amino tertentu. [5] Proses translasi dirangkum dalam tiga tahap, yaitu inisiasi, elongasi (pemanjangan) dan terminasi (penyelesaian). [4] Translasi pada mRNA dimulai pada kodon pertama atau kodon inisiasi translasi berupa ATG pada DNA atau AUG pada RNA. [1] Penerjemahan terjadi dari urutan basa molekul (yang juga menyusun kodon-kodon setiap tiga urutan basa) mRNA ke dalam urutan asam amino polipeptida. [2] Banyak asam amino yang dapat disandikan oleh lebih dari satu kodon.[3]Tempat-tempat translsasi ini ialah ribosom, partikel kompleks yang memfasilitasi perangkaian secara teratur asam amino menjadi rantai polipeptida. [2] Asam amino yang akan dirangkaikan dengan asam amino lainnya dibawa oleh tRNA. [4] Setiap asam amino akan dibawa oleh tRNA yang spesifik ke dalam kompleks mRNA-ribosom. [4] Pada proses pemanjangan ribosom akan bergerak terus dari arah 5'3P ke arah 3'OH sepanjang mRNA sambil merangkaikan asam-asam amino. [4] Proses penyelesaian ditandai denga bertemunya ribosom dengan kodon akhir pada mRNA. [4]
[sunting] Translasi prokariot dan eukariot
Walaupun mekanisme dasar trskripsi dan translasi serupa untuk prokariot dan eukariot, terdapat suatu perbedaan dalam aliran informasi genetik di dalam sel tersebut. [2] Karena bakteri tidak memiliki nukleus (inti sel), DNA-nya tidak tersegregasi dari ribosom dan perlengkapan pensintesis protein lainnya. [2] Transkripsi dan translasi dipasangkan dengan ribosom menempel pada ujung depan molekul mRNA sewaktu transkripsi masih terus berlangsung. [2] Pengikatan ribosom ke mRNA membutuhkan situs yang spesifik. [3] Sebaliknya, dalam sel eukariot selubung nukleus atau membran inti memisahkan transkripsi dari translasi dalam ruang dan waktu. [2] Transkripsi terjadi di dalam inti sel dan mRNA dikirim ke sitoplasma tempat translasi terjadi. [2]




BENTUK DAN UKURAN SEL
Tergantung Jenis dan Fungsinya
Sel bakteri dapat berbentuk bulat, batang atau spiral
Sel darah merah berbentuk bikonkaf yang bertujuan  memperluas permukaan dan mempermudah
 pergantian antara O2 dan CO2.
Sel epitel berbentuk datar sesuai dengan fungsinya sebagai penutup
Sel otot memanjang dan berbentuk gelendong yang memungkinkan adanya kontraksi.
Sel saraf mempunyai perpanjangan yang memungkinkan mengirim informasi jarak jauh
 
MEMBRAN PLASMA
Molekul penyusun :
-  fosfolipid yang bersifat
   amfipatik (= memiliki
   daerah hidrofilik dan
   hidrofobik)
-protein,
-karbohidrat
 Struktur : lipid bilayer
  
FUNGSI MEMBRAN PLASMA
Mengisolasi komponen dalam sel dengan
  lingkungan,
Mengatur pergerakan materi dari dan ke dalam sel (endositosis dan eksositosis)
Memungkinkan komunikasi dengan sel lain (hormon, neurotransmitters,dll)
Mempertahankan tek.osmotik dan komposisi ionik cairan sitosol
 
SITOPLASMA
RUANG YANG BERISI CAIRAN BENING YG DISEBUT SITOSOL
BANYAK TERLARUT BERBAGAI JENIS ENZIM DAN RIBOSOM (BERPERAN DALAM SINTESA PROTEIN)

PADA EUKARYOTIK:  BANYAK TERDAPAT ORGANEL
FUNGSI :
ümemberi bentuk sel,
ütempat berlansungnya berbagai reaksi kimia sel.
üuntuk mengatur dan menimbulkan gerakan sitoplasmik serta mengatur berbagai reaksi enzimatik



PROKARYOTIK
 Sel bakteri dan alga blue green
 ukuran 0,1 – 10 µm
 tidak mempunyai membran inti
 memiliki membran plasma
 membran plasma bagian dalam   dapat melipat kedalam disebut  mesosome (replikasi DNA)
 memiliki dinding sel
 Memiliki nukleus
Memiliki materi genitik (DNA)
Memiliki Kromosom (tunggal sirkuler)
Terdapat ribosom
Terdapat flagela


DINDING SEL BAKTERI
Tebal 3 – 25 nm
Fungsinya  melindungi tekanan osmotik dan bahaya mekanik dari lingkungan
Terbuat dari peptidoglycan, campuran antara oligosakarida dan Protein
Oligosakarida tersusun dari komponen N acytilglukosamin dan N acytilmuramic acid
EUKARYOTIK
Sel terdapat pada hewan,tumbuhan dan manusia
Memiliki membran inti
Memiliki banyak organel dalam sitosol, dan setiap organel mempunyai membran
Setiap organel mempunyai fungsi tertentu
Ukuran 10 µm – 100 µm, atau ada yg lebih besar lagi (1 mm) seperti sel empulur batang dan sel daging buah
 
EUKARYOTIK TUMBUHAN
MEMILIKI DINDING SEL
MEMILIKI KLOROPLAS
TERDAPAT PLASMODESMATA
MEMILIKI VAKOULA
EUKARYOTIK HEWAN
q TIDAK MEMILIKI DINDING SEL
q MEMILIKI LYSOSOME
q MEMILIKI SELIA
ORGANEL YG TERDAPAT PADA SITOSOL EUKARYOTIK
Retikulum endoplasma,
Mitokondria,
Badan Golgi,
Kloroplas,
Nukleus,
Lisosom,
Peroksisom,
Vakuola.
ribosom.


RETIKULUM ENDOPLASMA (RE)
2 jenis RE yaitu Rough endoplasmic retikulum (RER) dan Smooth endoplasmic reticulum (SER)
Membran RE berlipat-lipat membentuk suatu ruang yang disebut lumen/labirin
RER ditempili ribosom pada permukaan sitosolik sedangkan SER tidak
RER tempat biosentesis protein
SER tempat biosentesis phospholipid dan kolesterol serta detoksifikasi :  pengubahan syw racun menjadi tidak berbahaya

 
BADAN GOLGI
Terdiri dari beberapa ruangan dengan berbagai bentuk dan setiap ruangan dikelilingi membran
Fungsi
ØTempat glikosilasi protein dan lipid, yaitu proses perakitan protein dan lipid berkarbohidrat tinggi.
ØBerperan dalam pemulihan membran sel.
ØBerperan dalam mensekresikan bahan tertentu yang dibutuhkan di luar sel. Bahan yang akan disekresikan terlebih dahulu dikemas dalam vesikuli sekretoris atau granula sekretoris.
ØPada sel tumbuhan kompleks Golgi juga berperan dalam perakitan dinding sel.

MITOKONDRIA
Memiliki 2 membran, membran dalam dan luar serta diantaranya ada space antar membran
Membran luar mengandung protein porin shg membran ini permeable thd molekul di atas 10 kDa
Membran dalam dapat membentuk lekukan yang menonjol kedalam, tonjolannya disebut kristae.  Pada kristae menempel zarah seperti bola dan disebut oksisoma
Membran dalam tempat terjadinya phosphorilasi oksidatif dan terlibat dalam transportasi elektron untuk produksi ATP
Ruang yang dibentuk oleh membran dalam disebut matrik
Matrik tersebut tempat terjadi siklus kreb , respirasi, dan pemecahan asam lemak serta ditemukan pula DNA mitokondrial
 
KLOROPLAS
Memiliki 3 membran, membran dalam,luar dan internal
Terdapat DNA yang mengkode protein kloloplas
Membran internal dibuat dari thylakoid.
Dalam thylakoid terdapat chlorophyll dan enzim, energi matahari ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP)
Disekitar thylakoid terdapat ruang yang disebut stroma, tempat CO2 diikat dan diubah menjadi senyawa organik
Hanya ditemukan pada sel tumbuhan

 
LYSOSOME
Hanya ditemukan pada sel hewan
Memiliki membran tunggal
Mengandung enzim hidrolase
Fungsi :
v Sebagai alat pencerna dalam sel
vAlat penghancur bahan-bahan yang tidak diperlukan oleh sel
 
 
PIROKSISOM
Memiliki membran tunggal
Mengandung enzim katalase
Enzim ini mengubah hidrogen peroksida (racun) menjadi air dan oksigen

 
RIBOSOM
Struktur terkecil yang terdapat dalam sel
Tempat berlangsungnya sintesa protein


VAKUOLA
Hanya terdapat dalam tumbuhan
Berisi cairan dan dibatasi membran
Fungsi :
ØMenyimpan makanan terlarut dan sisa metabolisme
 
 
NUKLEUS
q Struktur :
 Dua lapis membran
 Memiliki pori-pori
q Terdapat :
nukleoplasma,
kromosom (DNA),
Nukleolus (SENTESIS mRNAdan tRNA)
q Fungsi :
 DNA sebagai pembawa sifat
 Pengendali aktivitas sel


 
 MAKALAH
Perkembangan peserta didik


OLEH;
ANGGRAWAN JANUR,P
BACTIAR LUBIS
KHAlRUL QODRI
RENNl AGUSTINA .W
RIAN ELVIANDA
SUPRIYADI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN
PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2011



Kata pengantar


Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat & hidayahNya, sehingga kami masih diberikan nikmat kesehatan dan kesempatan untuk dapat membuat makalah ini dengan baik.
Shalawat dan salam kita tetap curahkan kepada baginda Nabi Besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan kita dari zaman kegelapan, kebodohan, dan jahiliyah menuju jalan terang benderang yaitu jalan yang lurus menuju kebahagiaan dunia maupun akhirat kelak, semoga kita yang selalu bershalawat kedapa beliau mendapat syafaat darinya.
            Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang memberikan pengarahan dan pembelajaran kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin.
            Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam menyusun, kami berharap sehingga kedepannya dapat menysun dengan baik, maka dari itu kami meminta maaf yang sebesar – besarnya terutama kepada Allah SWT dan para pembaca yang setia membaca makalah ini. Kami siap menerima kritik dan saran dari pembaca. Demikianlah yang dapat penyusun sampaikan, kami akhiri wa billiahi taufiq walhidayah.

Wassalamu’alaikum W.rb




Jambi, Maret 2011

DAFTAR ISI


Kata Pengantar……………………………………………………………………………….
Daftar isi………………………………………………………………………………………

BAB. I. Pendahuluan…………………………………………………………………………..
A. Latar Belakang…………………………...…………………………………….…..
B.perumusan masalah……...…………………...……………………………………..
C. tujuan penulisan…………………...………………………………….……………


BAB .II.Pembahasan…………………………………………………………………………...
2.1. perkembangan kehidupan pribadi sebagai individu……………………………….
2.2. perkembangan kehidupan dan karier………………………………………………
2.3. tugas perkembangan remaja berkenaan dengan kehidupan berkeluarga…………..
2.4. implikasi tugas-tugas perkembangan remaja dalam penyelenggaraan pendidikan..

BAB .III. Penutup
 Kesimpulan…………………………………………………………………………. ..
Daftar Pustaka


                                                                                                                                                 


Bab l
Pendahuluan
A.Latar Belakang
            Kehidupan pribadi sukar untuk di rumuskan , ia amat kompleks dan unik, pada hakikatnya manusia merupakan  pribadi yang utuh dan memiliki sifat-sifat sebagai makhluk individu  dan makhluk social. Dalam kedudukannya sebagai makhluk individu ,seseorang menyadari  bahwa dalam kehidupannya memiliki kebutuhan yang di peerlukan bagi kepentingan  diri pribadi,baik fisik maupun  nonfisik. Dengan demikian  masalah  kehidupan pribadi merupakan,bentuk integrasi antara factor fisik,social, budaya , dan factor fisikologis.
            Kehidupan pendidikan merupakan proses belajar yang di hayati sepanjang hidupnya, baik di dalam jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Berkaitan dengan perkembangan dengan peserta dididk, kehidupan pedidikan yang di maksud baik yang di alami remaja sebagai peserta didik  didalam lingkungan keluarga ,sekolah,dan atau kehidupan masyarakat.pada hakikatnya kehidupan anak(remaja) di dalam pendididkan merupakan awal kehidupan kariernya.
            Berkenaan dengan upaya untuk menetapkan pilihan pasangan hidup, perkembangan sosial pisikologis remaja di tandai dengan menarik lawan jenis dengan berbagai cara yang di tunjukkan dalam bentuk prilaku.pada umumnya remaja ,khususnya wanita,tidak mengalami tugas tersebut. Hanya sebagian kecil dari mereka mengalami  sedikit kesulitan .wanita perlu menjadi gadis yang”manis” tidak terlalu hebat di bidang akademik,tidak terlalu banyak bicara di dalam kelas,tetapi harus menjadi wanita yang sportif di hadapan seorang laki-laki .

Kebutuhan seorang individu muncul  karena pertumbuhan dan perkembangan psiko fisisnya. Dorongan (motif)merupakan faktor utama munculnya kebutuhan dan dorongan secara alami (asli)maupun karena proses belajar akan mendorong seseorang individu untuk bertingkah laku memenuhi kebutuhannya.
Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk keluarga banyak di tentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas perkembangan masa-masa sebelumnya . untuk mengembangkan model keluarga yang ideal maka perlu di lakukan :bimbingan dan etika pergaulan ,dan bimbingan siswa  untuk memahami norma kehidupan masyarakat.
            Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan kemasyarakatan perlu dilakukan. Dalam hal ini perlu di lakukan pendidikan praktis melalui organisasi pemuda ,pertemuan dengan orang tua secara priodik,dan pemantapan pendidikan agama baik di dalam maupun di luar sekolah.








B.Perumusan Masalah
Agar makalah ini munjurus pada masalah maka kami mengacu pada masalah ini:
            a.Mengapa setiap orang memiliki kebutuhan tersendiri?
b.bagai mana kebutuhan manusia dan apa yang di maksud dengan tugas  perkembangan ?

C. Tujuan penulisan
Tujuan di buadnya makalah ini sebagai berikut:
1) Untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah pengantar pendidikan.
2) Untuk mengenal lebih dalam tentang kehidupan pribadi,pendidikan dan karier,dan kehidupan berkeluarga.
3) Untuk memahami bagaimana pengembangan  kehidupan pribadi sebagai individu.








BAB II
Pembahasan
A.perkembangan kehidupan pribadi dan sebagai individu
                         Kehidupan pribadi seseorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap dan memiliki cirri khusus dan unik . kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek ,antara lain aspek emosional,sosial fisikologis dan sosial budaya,dan kemampuan intelektual yang terpadu secara integrative dengan faktor lingkungan kehidupan. Pada awal kehidupannya dalam rangka menuju pola kehidupan pribadi yang lebih mantap,seorang individu berupaya untuk mandiri,dalam arti mampu mengurus diri sendiri sampai mampu mengatur dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk itu di perlukan penguasaan situasi untuk menghadapi berbagai rangsangan yang dapat mengganggu kesetabilan pribadinya.
            Seorang individu  pertama tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga .Dengan demikian, faktor utama yang mempengaruhi perkembanghan pribadi  anak adalah kehidupan keluarga beserta berbagai aspeknya.bahwa perkembangan kehidupan seseorang di tentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan.seperti telah di uraikan di bagian terdahulu, perkembangan anak yang menyangkut perkembangan pisikofisis di pengaruhi oleh:setatus sosial,ekonomi,filsafat kehidupan keluarga, dan pola hidup keluarga seperti kedisiplinan, kepedulian terhadap kesehatan, dan ketertiban dalam menjalankan agama.
Oleh karna itu secara singkat dapat di katakana bahwa perkembangan individu berbeda-beda pula sesuai lingkungan di mana dia di besarkan.dengan demikian ,dapat di katakana bahwa jika sejak awal perkembangan kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan harmonis ,maka dapat di harapkan tingkah laku berbagai aspek itu akan membaik.
B.Perkembangan Kehidupan Pendidikan Dan Karier
            Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati sepanjang hidupnya, baik di dalam jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Berkaitan dengan perkembangan perserta didik, kehidupan pendidikan yang dimaksud baik yang dialami oleh remaja sebagai peserta didikdi dalam lingkungan keluarga,sekolah,dan atau kehidupan masyarakat.sedang kehidupan karier merupakan pengalaman seseorang di dalam dunia kerja.
            Di samping pengenalan terhadap system pendidikan, para remaja tersebut memiliki teman sejawat yang semakin luas lingkungannya dan ia mulai mengenal anak lain dengan berbagai macam latar belakang keadaan keluarga. Dengan kata lain,ia(mereka) mengenal dan memiliki masyarakat baru,yang merupakan masyarakat sekolah atau teman sebaya. Dengan demikian,mereka memiliki tiga lingkungan pendidikan yang pola dan karakteristiknya berbeda-beda.remaja memiliki tiga lingkungan kehidupan,yang ketiga-tiganya mempunyai corak yang berbeda-beda serta masing-masing memikul tanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan.ketiga lingkungan pendidikan itu ialah sebagai berikut:
a. lingkungan pendidikan keluarga
  pendidikan keluarga lebih menekankan  pada aspek moral atau pembentukan kepribadian  dari pada pendidikan untuk menguasai ilmu pengetahuan.
b.masyarakat
  masyarakat merupakan lingkungan alami yang kedua yang di kenal anak-anak. Kondisi masyarakat amat beragam ,tentu banyak hal yang harus di perhatikan dan di ikuti oleh anggota masyarakat ,dan demikian para remaja perlu memahami hal itu.
c. sekolah
  sekolah merupakan lingkungan artifisial yang sengaja di ciptakan untuk membina anak-anak kea rah tujuan tertentu ,khususnya memberikan arahan,dan bekal untuk kehidupannya di kemudian hari.
            Untuk menetapkan pilihan jenis pendidikan dan pekerjaan yang di idamkan banyak faktor yang harus di pertimbangkan. Faktor prediksi masa depan, faktor prestasi yang menggambarkan bakat dan minatnya,faktor kehidupan yang dapat di amati dari kondisi beragamnya lapangan kerja di lingkungannya,dan kemampuan daya saing setiap indifidu.
  Sikap remaja terhadap pendidikan sekolahbanyak diwarnai oloeh karakteristik guru yang mengajarnya. Guru yang *BAIK* dimata para siswa tidak hanya tergantung kepada keadaan guru itu sendiri,melainkan tergantung pada banyak faktor.Guru yang baik itu adalah guru yang akrab dengan siswanya dan menolong siswanya dalam pelajaran.
  Berhubung kehidupan pendidikan merupakan bagian awal dari kehidupan kerier,maka dengan perbedaan kehidupanpendidikan tersebut konsekwensinya akan membawa perbedaan individual didalam kehidupaan kariernya.Kehidupan kerier seseorang juga berbada-beda.
  Salah satu perbadaan antara orang dewasa dengan anak-anak adalah bahwa pada orang dewasa kegiatan yang dilakukan lebih berorientasi kepada kerja-kerja produkti,sedang anak-anak masih diwarnai unsur-unsur bermain.
  Remaja yang berusia 16 tahun atau lebih,yang secara hukum telah dibenarkan untuk bekerja telah didukung kesiapan fisik dan mental.
  Oleh karnanya,mereka masih memerlukan arahan aatau bimbingan orang tua atau pembimbing.Banyak faktor yang digunakan sebagai dasar untuk menentukanpilihan pekerjaan,antara lain adalah minat dan kemampuan ,jenis kelamin ,latar belakang orang tua dan kondisi sosial ekonominya,dan jenis pekerjaan itu sendiri.
C.Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan Dengan Kehidupan Keluarga
Sebagaimana telah diuraikan didepan sacara biologis pertumbuhan remaja telah mencapai kematangan seksual ,yang berarti secara biologis remaja telah siap melakukan fungsi reproduksi. Kematangan fungsi seksual tersebut berpengaruh terhadap dorongan seksual remaja dan telah mulai tertarik kapada lawan jenis. Garrison (1956) menyatakan bahwa dorongan seksual pada masa remaja adalah cukup kuat, sehingga perlu dipersiapkan secara matap terhadap hal-hal yang berhubungan dengan perkawinan, karena masalah tersebut mendasari pemikiran mereka untuk mulai menetapkan pasangan hidupnya.
Pada umumnya remaja, khususnya wanita, tidak mengalami kesulitan untuk menerima tugas tersebut. Hanya sebagian kecil dari mereka mengalamisedikit kesulitan. Umumnya mereka yangmengalami kesulitan itu adalah remaja wanita (gadis)yang menginginkan kedudukan yang sama dengan laki-laki. Ia (mereka) merasa dan menganggap dirinya memiliki potensi yang sama dengan laki-laki, sehingga ia ingin bebas dan mandiri seperti halnya laki-laki.
D. implikasi tugas-tugas perkembangan remaja dalam penyelenggaraan pendidikan.
            Memperhatikan banyaknya faktor kehidupan yang berada dilingkungan remaja,maka pemikiran tentang penyelenggaraan pendidikan juga harus memperhatikan faktor-faktor tersebut.sekalipun dalam penyelenggaraan pendidikan diakui bahwa tidak mungkin memenuhi tuntunan dan harapan seluruh faktor yang berlaku tersebut.
            Remaja laki-laki berupaya untuk mencapai posisi prestasi akademik dan atlentik(bidang olah raga),sebaliknya bagi remaja wanita berupaya untuk menjadi”seorang wanita “ yang baik.upaya menjadi wanita yang baik itu diartikan sebagai”wanita yang dikenal baik”di mata laki-laki,sebagaimana”diharapkan oleh laki-laki”.waanita perlu menjadi gadis yang”manis”,tidak terlalu hebat didalam bidang akademik,tidak terlalu banyak bicara di dalam kelas ,tetapi harus menjadi wanita yang sportif di hadapan seorang laki-laki.
            Hampir setip pemuda(laki-laki atau wanita ) mempunyai dua tujuan utama,pertama menemukan jenis pekerjaan yang sesuai dan,kedua menikah dan membangun (rumah tangga (keluarga).Cinta yang ditandai dengan hubungaan akrab antaraa perjaka dan gadis tercinta melalui tiga tahap, yaitu:(i) tahap eksplorasi,menjajagi masalah-masalah yang berhubungan dengan pujian atau penghaargaan dan keuangan,(ii) tahap penawaran,dimana pasangan itu menjalin berbagai janji. Tidak ada keuntungan formal dalam perjanjian ini, tetapi yang muncul dan dianggap penting dalam hal ini adalah saling pengertiannya tentang latar belakang hubungan mereka, dan (iii) tahap komitmen. Tahap ini ditandai oleh saling ketergantungan masing-masing.di samping tiga tahap ini backman mengajukan tahaap keempat  yang disebut tahap institusionalisasi yang ditandai kesepakatan-kesepakatan untuk hidup di masa depan.

Bab lll
 3.1 .kesimpulan
Setiap individu memiliki karakter yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Dapat di lihat dari segi perbedaan fisik, social, keperibadian, intelegensi, dan kemampuan dasar seseorang. Serta perbedaan kecakapan seseorang atau kepandaian yang semuanya itu sangat barpengaruh terhadap prilaku individu. Dengan demikian tingkat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda, sesuai dengan kepribadian masing-masing.

3.2 .SARAN

Di sini penulis harapkan kritik dan saran yang dapat membangun. Makalah ini begitu banyak kekurangan-kekurangannya, bagi pembaca makalah ini di harapkan partisipasinya untuk membantu agar makalah ini menjadi jauh lebih baik dan memberikan manfaat untuk banyak orang. Atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih. Karma tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga dengan makalah yang penulis buat. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.










Daftar Pustaka

Tirtaharja, Umar dan La Sula, 1994. Pengantar Pendidikan. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
www.wildaznov11.blogspot.com./ilmu pendidikan Diunggah Februari 2009. Diunduh Nopember 2009
www.karindangan.wordpress.com . Diunggah oleh Karindangan, 6 September 2009. Diunduh 12 Nopember 2009
www.agusprasetyo.blogspot.com. Diunggah oleh Agus Prasetyo S.Pd dan Dwi Sari Harumningtyas. Diunduh 12 nopember 2009
www.freenotforsale.blogspot.com. Diunggah Oktober 2009. Diunduh 12 Nopember 2009
www.lintasdisiplin.blogspot.com./studi Islam.Diunggah 22 April 2009. Diunduh 12 Nopember 2009.


 pisikolog
 
Perkembangan dan Kepribadian - Psikologi
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku J.P. Chaplin, 1979) psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari karakteristik setiap fase-fase perkembangan. Dalam penulisan makalah ini untuk mengetahui karakteristik perkembangan fase remaja, hal-hal apa saja yang mempengaruhi psikologi perkembangan pada fase remaja.
Dewasa ini psikologi sangat dibutuhkan dalam setiap manusia khususnya bagi seorang pelajar (ABG) maupun pada orang dewasa. oleh karena itu khususnya bagi psikolog haruslah tau apa arti dari perkembangan dan kepribadian itu, agar dalam memberikan solusi kepada klien bisa menempatkan pada sasaran yang sesuai, karena, dalam perkembangan dan kepribadian pada setiap manusia merupakan bantuan untuk memberikan kepada siswa dalam menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan yang lebih baik. Pemberian bantuan ini dapat dilakukan dengan melalui berbagai cara, salah satu bahan yang bisa dipakai, misalnya diberikan kesempatan untuk membaca dan menelaah sebuah buku tentang sopan santun, cara belajar efektif, tata tertib dan sebagainya. Psikologi juga memiliki sebutan yang beragam dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Psikologi ini tujuannya agar para siswa dapat mewujudkan diri sebagai pribadi yang mandiri, bertanggungjawab, pelajar kreatif, dan pekerja produktif dan dapat menerapkan perkembangan yang terjadi pada kepribadian seseorang.
Oleh karena itu agar lebih jelas tentang memahami perkembangan dan kepribadian pada seseorang, maka kami akan mengulas lebih lanjut tentang perkembangan dan kepribadian pada seseorang tersebut.


B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka pertmasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa arti dari psikologi perkembangan?
2. Apa arti dari psikologi kepribadian?
3. Faktor apa saja yang menjadikan psikologi perkembangan dan kepribadian?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa arti dari psikologi perkembangan.
2. Untuk mengetahui apa arti dari psikologi kepribadian.
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadikan psikologi perkembangan dan kepribadian.

BAB II
PERKEMBANGAN DAN KEPRIBADIAN

1. PERKEMBANGAN
a) Pengertian Perkembangan
Obyek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Para ahli psikologi juga tertarik akan masalah seberapa jauhkah perkembangan manusia tadi dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat (Van den Berg, 1986; Muchow, 1962).namun perhatian psikologi perkembangan yang utama tertuju pada perkembangan manusianya sebagai person, dan masyarakat merupakan tempat berkembangnya person tadi.
Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses kearah yang lebih baik atau sempurna dan tidak begitu saja dapat di ulang lagi. Perkembangan menunjuk ada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat di putar kembali (Werner, 1969).
Perkembangan juga berkaitan daengan belajar khususnya mengenai isi proses perkembangan, apa yang berkembang berkaitan dengan perilaku belajar. Dengan demikian perkembangan dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju kea rah suatu organisasi pada tingkat intergrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pemasakan dan belajar. Suatu devinisi yang relevan yang dikemukakan oleh Monks sebagai berikut : Perkembangan psikologis merupakan suatu proses yang dinamis. Dalam proses tersebut sifat individu dan sifat lingkungan menentukan tingkah laku apa yang akan menjadi actual dan terwujud.
Contoh Perkembangan :
1. Tingginya badan pada diri seseorang.
2. Berkembangnya daya pikir seseorang, yaitu dari masa kanak-kanak menjadi dewasa.
3. berkembangnya teknologi-teknologi canggihdi seluruh dunia.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) sebagai berikut : Perkembangan sejalan dengan prinsip ortho genetic, bahwa perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan dimanadiferensiasi, artikulasi, dan integrasi, meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi itu diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak, bahawa dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
Pada anak prasekolah dan taman kanak-kanak tampak adanya diskontinuitas, sedang pada kelompok umur yang lebih tinggi sampai dengan mahasiswa menunjukkan kontinuitas.
Menurut Nagel (1957) Perkembangan merupakan pengertian dimana terdapat struktur yang terorganisasikan dan mempunyai fungs-fungsi tertentu, o;eh karena itu bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi maupun da;am bentuk, akan mengakibatkan perubahan fungsi.
Menurut Schneirla (1957), Perkembangan adalah perubahan-perubahan progesif dalam organisasi organisme, dan organisme inidilihat sebagai system fungsional dan adaptif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi dua faktor yakni kematangan dan pengalaman.
Spiker (1966), Mengemukakan dua macam pengertian yang harus dihubungkan dengan perkembangan yaitu :
1. Ortogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.
2. Filogenetik, yakni perkembangan dari asal usul manusia sampai sekarang ini. Perkembangan perubahan fungsi sepanjang masa hidupnya menyebabkan perubahan tingkah laku dan perubahan ini juga terjadi sejak permulaan adanya manusia, jadi perkembangan ortogenetik ,engarah ke suatu tujuan khusus sejalan dengan perkembangan evolusiyang mengarah kepada kesempurnaan manusia.
Bijou dan Baer (1961) Mengemukakan perkembangan psikologis adalah perubahan progesif yang menunjukkan cara organisme bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi yang dimaksud ini disisni adalah apakah suatu jawaban tingkah laku akan diperlihatkan atau tidak,tergantung dari perangsang-perangsang yang ada di lingkungannya.
Rumusan ini lain tentang arti perkembangan yang dikemukakan oleh Libert, Paulus, dan Strauss (Singgih, 1990:31) yaitu bahwa Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu ssebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan. Istilah perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang menampak. Perkembangan dapat juga dilikiskan debagai suatu proses yang kekal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar (Monks, 1984:2)
b) Tugas-tugas Perkembangan
Perkembangan merupakan proses yang menggambarkan perilaku kehidupan sosial psikologi manusia padapasisi yang harmonisdi dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas dan komplek. Oleh Havighurst perkembangan tersebut dinyatakan sebagai tugas yang harus di pelajari, dijalani, dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan hidupnya, atau dengan perkataan lain perjalanan hidup manusia ditandai dengan berbagai tugas perkembangan yang harus di tempuh.pada jenjang kehidupan remaja, seseorang telah berada pada posisi yang cukup kompleks, dimana ia telah banyak menyelesaikan tugas-tugas perkembangan, seperti misalnya, mengatasi sifat tergantung pada orang lain, memahami norma pergaulan dengan teman sebaya, dan lain-lain. Dengan demikian para remaja menjalani tugas mempersiapkan diri untuk dapat hidup dewasa, dalam arti mampu manghadapi masalah-masalah, bertindak dan bertanggungjawab sendiri. Oleh karena itu, tugas perkembangan pada masa remaja ini di pusatkan pada upaya untuk menanggulangi sikap dan pola perilaku kekanak-kanakan
Tugas-tugas perkembangan tersebut oleh Havighurst dikaitkan dengan fungsi belajar, karena pada hakikatnya perkembangan kehidupan manusia dipandang sebagai upaya untuk mempelajari norma kehidupan dan budaya masyarakat agar ia mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik dan didalam kehidupan nyata.
Oleh karena itu, jenis tugas perkembangan remaja itu pada dasarnya mencakup segala persiapan diri untuk memasuki jenjang dewasa, yang intinya bertolak dari tugas perkembangan fisik dan tugas perkembangan sosio-psikologis. Havighurst (Garrison, 1956:14-15) mengemukakan 10 jenis tugas perkembangan remaja, Yaitu :
1. Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan matang.
2. Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima seacara sosial.
3. Menerima keadab badannya dan menggunakannya secara efektif.
4. mencapai kebebasan emosianal dari orang dewasa.
5. Mencapai kebebasan ekonomi.
6. Memilihdan menyiapkan suatu pekerjaan.
7. Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
8. Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga Negara yang kompeten.
9. Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jaawab secara social
10. Mencapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku.
Tugas-tugas tersebut pada dasarnya tidak dapat terpisahkan secara pilah, karena remaja itu adalah pribadi yang utuh. Dilihat dari perkembangan kehidupan secarta menyeluruh, pertumbuhan dan perkembangan dimasa remaja relatif berjalan secara singkat. Hal ini dapat bertambah sulit bagi remaja yang sejak masa anak-anak telah memiliki konsep yang mengagungkan penampilan diri pada waktu dewasa nanti. Oleh karena itu, tidak sedikit remaja bertingkah kurang baik dan kurang tepat.
c) Hakekat Perkembangan.
Kalau kita perhatikan segala sesuatu yang berada di sekitar kita, baik kehidupan manusia, binatang, flora, fauna maupun benda-benda anorganing, kita akan melihat satu hal yang abadi, yaitu selalu adanya perubahan. Segalanya selalu berubah, lambat atau cepaat, berulud penyusutan, pertumbuhan maupun perkembangan, menurut sifat dan kodratnya masing-masing. Semuanya berubah, tidak satupun yang kekal abadi kecuali ketidakabadian itu sendiri.
Hal ini berlaku juga dalam menghadapi pertumbuhan pemuda, secara psikhophisis. Aspek-aspek yang berkembang dari kehidupan manusia, yaitu pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang hidup dalam keadaan :
1. Psikhophisis, yang berarti manusia adalah makhluk yang hidup dalam kesatuan dua, secara jasmaniah dan rohaniah.
2. Sosioindividuil, yang berarti manusia adalah makhluk yang hidup dalam kesatuan dua, social dan individual.
3. Culturilreligious, yang berarti manusia adalah makhluk yang hidup dalam kesatuan dua, dicipta (oleh Maha Pencipta) dan mencipta (kebudayaan).
Semua sifat itu dan semua aspek tersebut berkembang seluruhnya secara simultan selama mendapat kesempatan dan sejauh masih memungkinkan, menurut irama variasi dan isinya sendiri-sendiri.
d. Beberapa Teori Proses Perkembangan
Teori pertama yang tertua adalah yang diajukan oleh seorang psikolog Jerman yang bernama JOHANN FRIEDERISCHE HERBART berpendapat bahwa terjadinya perkembangan adalah oleh karena adanya unsur-unsur yang berasosiasi, sehingga sesuatu yang semula bersifat simple (unsure yang sedikit) makin lama makin banyak dan kompleks. Herbart berpendapat demikian, karena teorinya bahwa anak baru lahir keadaan jiwanya masih bersih. Sejak alat inderanya dapat menangkap sesuatu yang datang dari luar, maka alat indera itu mengirimkan gambar atau tanggapan ke dalam jiwanya. Makin banyak tangkapan, makin banyak pula tanggapan.
Teori kedua GESTALT ( WILHWLM WUNDT) berpendapat bahwa proses perkembangan bukan berlangsung dari sesuatu yang komkpleks, melainkan berlangsung dari sesuatu yang bersifat global (menyeluruh tetapi samara-samar)ke makin lama makin dalam keadaan jelas, nampak bagian-bagian keseluruhan itu.
Teori ketiga JAMES MARK BALDWIN berpendapat bahwa, proses perkembangan itu adalah proses sosialisasi dari sifat individualis. Dalam bentuk imitasi yang berlangsung dengan adaptasi dan seleksi. Adaptasi dan seleksi berlangsung atas dasar hokum efek (law of effect) tingkah ;laku pribadi seseorang adalah hasil peniruan (imitasi)
Teori keempat adalah teori Freudism (SIGMUND FREUD) dalam mengemukakan teorinya, ia menggunakan sebagai contoh :”Pada masa bayi, manusia belum bermoral kemudian sudah memiliki moral secara heterogen, dan akhirnya memiliki moral dengan norma yang ditetapkan sendiri secara autonom.” Proses pemilikan moral dari heterogen ke moral autonom ini disebut internalisasi. Sebab norma moral tersebut ditentukan sendiri oleh manusoia dengan menggunakan factor internnya.
Ia menyusun teorinya atas empat azas, yaitu :
1. Azas biologis,
2. Azas ketidak berdayaan,
3. Azas keamanan, dan
4. Azas eksplorasi.
e. Teori Tentang Fase-fase Perkembangan
ARISTOTELES membagi fase-fase itu menjadi atas 7 tahun, sehingga dari masa anak-anak sampai dewasa, terbagi atas 3septennia, yaitu:
0 – 7 tahun = masa kanak-kanak
7 – 14 tahun = masa anak sekolah
14 – 21 tahun = masa pubertas.
Masa peralihan antara masa anak sekolah sampai masa pubertas, dinamakan masa pueral. Masa ini berlangsung dari umur 12 tahun sampai umur 14 tahun. Sifat-sifat fase ini adalah :

1. tidak mau diperlakukan sebagai anak lagi,
2. mulai akan sadar akan dirinya sendiri,
3. pemberani,
4. dinamis,
5. berbicara dan berbuat serba keras,
6. gemar mengusik dan bertengkar,
7. ingin selalu dikagumi,
8. mulai melakukan sosialisasi eksploratif,
9. ingin mendapatkan penghargaan.

Masa pubertas itu berlangsung :
a. Masa Prepubertas :
 Bagi anak wanita
Þ : 12-13 tahun
 Bagi anak laki-laki
Þ : 13-14 tahun
b. Masa Pubertas :
 Bagi anak wanita
Þ : 13-18 tahun
 Bagi anak laki-laki
Þ : 14-18 tahun
c. Masa Adolesen
 Bagi anak wanita
Þ : 18-21 tahun
 Bagi anak laki-laki
Þ : 19-23tahun
f. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia
Secara umum perkembangan manusia selalui dipengarihi oleh factor luar dan factor dalam, factor indogen dan factor eksogen, factor extern dan intern.
Dalam hal ini K.H. DEWANTARA menggunakanistilah factor ajar bagi factor extern atau exsogen dan istilah dasar untuk factor indogen atau factor intern. Pendapat terakhir yang sampai sekarang dapat diterima oleh orang banyakpun masih merupakan suatu teori. Yakni teori yang dikemukakan oleh seorang psikolog dari Jerman bernama WILLIAM STERN.
Dalam hai ini ia berpendapat bahwa, apabila kedua factor tersebut masing-masing diganbarkan sebagai garis yang bertemu pada suatu titik dan membentuk sudut tertentu, maka titik itu dapat digambarkan sebagai pribadi seseorang, garis datar sebagai factor dasar, dan garis lain sebagai factor ajar, maka pribadi orang tersebut akan berkembang melalui garis diagonal yang dapat dibuat dalam jajaran genjangdari kedua garis tersebut.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _


Dalam menerima teori itupun kita masih harus sependapat bahwa :
1. tiap-tiap orang membawa factor dasar yang tidak sama.
2. tiap-tiap orang tridak selalu dalam factor extern yang sama pula.
3. tiap-tiap sudut dibentuk oleh kedua garis tersebutpun tidak sama.
4. faktor manakah yang lebih kuat antara keduanya yang tidak sama.
Hal ini di buktikan dengan suatu contoh, bahwa sekalipun ada dua anak kembar dari satu telur, yang berkembang dalam lingkungan yang sama, oleh asuhan dari orang tuanya yang sama, dengan makanan ataupun pemeliharaan yang sama, namun karena terjadi pertengkaran antara keduanyasehingga yang seorang tercungkil matanya, maka terjadilah pribadi yang berlainan. Yang tercungkil matanya tumbuh menjadi seorang introvert dan yang lain menjadi ekstrovert. Hal ini terjadi karena si tercungkil matanya itu menjadi seorang pemuda, karena cacatnya, merasa rendah diri, kemudian menyendiri, mengasingkan diri dari orang banyak, dsb. Sebaliknya, si pencukil mata, tumbuh menjadi pemuda yang garang, suka mengembara dan ekstrovert.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan :
1. Pembawaan, pada waktu lahir anak membawa kemungkinan untuk merealisasi potensi yang ada pada anak.
2. Lingkungan, alam sekitar tempat manusia hidup, dan dalam hubungannya dengan alam sekitar tersebut orang yangbersangkutan menunjukkan reaksi.
3. Kemauan bebas / Ego, baru mngambil peranan pada suatu taraf perkembangan tertentu, bila yang bersangkutan telah mengetahui perbedaan antara baik dan buruk.
4. Takdir / Nasib, masa atau periode atau kejadian penting yang dialami pada suatu ketika turut menentukan perkembangan hidup seseorang.
g. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan yang kurang normal pada organisme ada bermacam-macam, yaitu :
Pertama, faktor-faktor yang terjadi sebelum lahir. Umpamanya, Peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan janin, janin terkene virus, keracunan semasa bayi ada dalam kandungan, terkene inveksi oleh bakteri syphilis, terkene penyakit gabag, TBC, kolera, tifus, gondok, sakit gula, dan lain-lain.
Kedua, faktor ketika lahir atau saat kelahiran. Factor ini antara lain adlah intracranial haemorage atau pendarahan pada bagian kepala bayi yang disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan dan oleh efek susunan saraf pusat, karena proses kelahiran bayi dilakukan dengan bantuan tang (Tangver-lossing).
Ketiga, faktor yang dialami bayi setelah lahir. Antara lain oleh kerena pengalaman traumatic pada kepala, kepala bagian dalam kepala terluka karena kepala bayi terpukul atau mengalami serangan sinar matahari. Infeksi pada otak atau selaput otak, misalnyapenyakit cerebral meningitis, gabag, malaria tropika, dypteria, dll. Semua penyebab tersebut diatas mengakibatkan pertumbuhan bayi sangat terganggu.
Keempat, faktor psikologis antara lain oleh bayi ditinggalkan ibu, ayah dan kedua orang tuanya. Sebab itu ialah anak-anak dititipkan pada suatu lembaga, seperti rumah sakit, rumah yatim piatu, yayasan perawatan bayi, dll. Sehingga mereka kurang sekali mendapat perawatan jasmaniah dan cinta kasih orang tua. Anak-anak tersebut mengalami kehampaan psikis, kering dari perasaan sehingga mengakibatkan kelambatan pertumbuhan pada semua fungsi jasmaniah. Pertumbuhan fisik mempengeruhi peerkembangan psikologis, demikian juga sebaliknya faktor psikologis dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik.
Jadi , istilah pertumbuhan dimaksudkan pertumbuhan dalam ukuran-ukuran badan dan fungsi-fungsi biologis.

2. KEPRIBADIAN
a) Pengertian Kepribadian
Kata “kepribadian” (Personality) sesungguhnya berasal dari kata latin yaitu persona. Pada mulanya, kata persona ini menunjukkan pada topeng yang biasa digunakan oleh pemain sandiwara di zaman Romawi dalam memainkan peranan-peranannya. Pada saat itu, setiap pemain memainkan peranannya masing-masing sesuai dengan topeng yang dikenakannya. Lambat laun, kata (Personality) berubah menjadi satu istilah yang mengacu pada gambaran social tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok atau masyarakatnya, kemudian individu tersebut diharapkan bertingkah laku sesuai dengan social (peran) yang diterimanya (Koswara, 1991:10).
Dalam penelitian kepribadian, terdapat berbagai istilah, seperti motif, sifat, dan temperamen, yang menunjuk kekhasan permanent pada perseorangan (Berry, et al., 1999 :141).
Pengertian atau definisi mengenai kepribadian yang bias dikemukakan sedemikian banyaknya, lebih dari enam dasawarsa lalu, Allport (1971) dalam bukunya Personality mendaftarkan tidak kurang dari lima puluh definisi yang berbeda dan sejak itu jumlahnya kian bertambah banyak.
Allport mendefinisikan kepribadian sebagai berikut :
“Personality is the dynamic organization whitin the individual of those psychophysical system that determine his unique adjustments to his environment” (Artinya : Kepribadian adalah organisasi-organisasi dinamis dari system-sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.)
Dengan demikian berdasarkan devinisi diatas kepribadian memiliki beberapa unsur, yakni sebagai berikut :
1. Kepribadian itu merupakan organisasi yang dinamis. Dengan kata lain ia tidak statis, tetapi senantiasa berubah setiap saat.
2. Organisasi tersebut terdapat dari dalam individu, jadi tidak meliputi hal-hal yang berbeda di luar diri individu.
3. Organisasi itu berdiri atas system psikis, yang menurut Allport meliputi antara lain sifat dan bakat serta system fisik (Anggote dan organ-organ) yang saling terkait.
4. Organisasi itu menentukan corak penyesuaian diri yang unik dari tiap individu terhadap lingkungan.
Definisi deterministic mengenggap kepribadian sebagai keadaan internal individu sebagai organisasi proses dan struktur dalam diri seseorang. Kepribadian adalah apa yang menentukan perilaku dalam situasi yang ditetapkan dan dalam kesadaran jiwa yang ditetapkan (Cattel, 1965 : 27).
Seperti yang dikemukakan Allport Kepribadian terletak dibalik tindakan tertentu dan dalam individu dan system yang menyusunkepribadian dalam segala hal adalah kecenderungen yang menentukan (Allport, 1971). Jika didefinisikan seperti itu, kepribadian adalah :
1. Seperangkat kecenderungan kecondongan internal yang terorganisasi untuk berperilaku dengan cara tertentu.
2. Keberadaan tersendiri yang disimpulkan dari perilaku, bukan yang langsung dapat diamati.
3. Agar stabil dan konsistem dalam perjalanan waktu dan dipicu oleh rangsangan yang fungsinya sepadan.
4. Kekuatan yang menjadi penengah diantara penghargaan seseorang kepada dunia dan kegiatan dalam suatu situasi.
5. Membantu individu dalam menyaring realitas, mengungkapkan perasaan, dan mengidentifikasikan diri kepada orang lain.
Para Psikolog dan filsuf nampaknya mulai sepakat bahwa manifestasi kepribadian dapat dilihat dari :
1. Kenyataan yang bersifat biologis (Umwelt).
2. Kenyataanpsikologis (Eigenwelt).
3. Kenyataan social (Mitwelt).
Ketiga pernyataan ini menggejala menjadi satu kesatuan yang disebut dengan kepribadian. Pandangan seperti diatas tidak jauh berbeda dengan yang pernah dinyatakan oleh seorang psikolog termuka Gordon W. Allport (1897-1967) : “Kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistim-sistim psikofisik dalam diri individu yang menentukan penyesusiannya yang unik terhadap lingkungan”.
Kata dinamis menunjukkan bahwa kepribadian dapat berubah ubah, dan antar berbagai komponen kepribadian (yaitu sistim-sistim psikofisik) terdapat hubungan yang erat. Hubungan-hubungan itu terorganisir sedsemikian rupa sehingga secara bersama-sama mempengaruhi pola-pola perilakunya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
 Definisi psikologis dari kepribadian
Ø
Kepribadian itu merupakan sistim dari semua tingkah laku seseorang yang unik, terintegrasikan dan yang terorganisasikan. Sistim tingkah laku ini merupakan respon-respon yang komplek seperti cara seseorang melijat dunia, tujuan-tujuannya dan interesse-interessenya, apa yang ia sukai dan tak sukai, kemampuannya untuk berbuat sesuatu, cara-cara ia memecahkan persoalan-persoalan tertentu, bagaimana pandangannya terhadap seseorang dan apa yang ia inginkan dari kehidupannya. Semua tingkah lakuknya, termasuk pola-pola tingkah laku yang langsung atau tidak dapat dilihat meliputi sistim tingkahlaku yang terorganisasikan, inilah yamg disebut dengan kepribadian.
Tiap aspek dari kepribadian ini bukanlah merupakan suatu elemen yang dapat dijumlahkan atau dikurangkan dari individu itu secara sederhana
Ada tiga masalah penting yang perlu diperhatikan dalam perkembangan kepribadian seseorang :
1. Perkembangan itu relative cukup stabil, terutama yang menyangkut pola-pola penyesuaian social,
2. Bagaimana pandangan pribadi yang berkembang itu tentang diri pribadinya sendiri, karena di dalam konsep-konsep, yang dipelajarinya terdapat konsep tentang dirinya sebagai pribadi, bagaimana konsep itu telah terbentuk, bagaimana konsep itu mempengaruhi perubahan perilaku dan interaksi social.
3. Bagaimana bentuk proses sosialisasi yang mempengaruhi kelesterian dan kesetabilan perkembangan kepribadian yang bersangkutan.
b. Tipe-tipe kepribadian
Pada dasarnya setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda satu sama lain. Penelitian memgenai kepribadian manusia sudah dilakukan paraahli sejak dulu kala. Kita mengenal Hippocrates dan Galenus (400 SM dan 175 M) yang mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi empat golongan menurut keadaan zat cair yang ada di dalam tubuhnya.
1. Melanzholicus (melankolisi) yaitu orang-orang yang banyak empedu hitamnya. Sehingga orang-orang dengan tipe ini selalu bersikap murung atau muram psimistis, dan selalu menaruh rasa curiga.
2. Sangunicus (Sanguinisi) yakni orang-orang yang banyak darahnya. Sehingga tipe orang-orang ini selalu menunjukkan wajah yang berseri-seri, periang atau selalu gembira dan bersikap optimistis.
3. Flegmuticus (Flegmatisi) yaitu orang yang banyak lendirnya. Prang ini sifatnya lamban dan pemalas, wajahnya selalu pucat, pesimis, pembawaannya tenang, pendiriannya tidak mudah berubah.
4. Cholercus (kolerisi) yakni yang banyak empedu kunimgnya. Orang tipe ini bertubuh besar dan kuat, namun penaik darah dan sukar mengendalikan diri, sifatnya garang dan agresif.
Eduard Spranger, ahli ilmu jiwa dari Jerman, mencoba mengadakan penyelidikan kepribadian manusia dengan cara lain. Ia mengadakan penggolongan tipe manusiaberdasarkan sikap manusia itu terhadap nilai kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat. Nilai kebudayaan itu di baginya menjadi enam golongan, yaitu : politik, ekonomi, social, seni, agama, dan teori. Berdasarkan hal tersebut, ia membagi kepribadian manusia menjadi enam golongan.
1. Manusia politik. Yakni, orang bertipe politik ini memiliki sifat suka menguasai orang lain.
2. Manusia ekonomi. Yakni, suka bekerja dan mencari untung merupakan sifat-sifat yang paling dominan pada tipe oang ini.
3. Manusia social. Yakni, orang bertipe social memiliki sifat-sifat suka mengabdi dan berkorban untuk orang lain.
4. Manusia seni. Yakni, jiwa orang yang bertipe ini selalui dipengarruhi oleh nilai-nilai keindahan.
5. Manusia agama. Yakni, bagi mereka yang lebih penting dalam hidup ialah mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
6. Manusia teori. Yakni, sifat-sifat manusia ini antara lain suka berfikir, berfilsafat, dan mangabdi pada imu.
c. Faktor yang membentuk kepribadian
Faktor lain yang besar pengaruhnya terhadap kepribadian adalah hasil hubungan kita dengan lingkungan, atau pengalaman, para ahli membedakan dua macam pengalaman yang mempengaruhi kepribadian manusia, yaitu :
a. Pengalaman Umum, yaitu pengalaman yang dihayati oleh hampir semua anggota masyarakat atau bahkan oleh semua manusia. Pengalaman ini manjadi bagian diri seseorang yang sama dengan banyal orang lain di sekitarnya.
b. Pengalaman Unik, Setiap orang mempunyai pengalaman-pengalaman yang hanya pernah dialami oleh dirinya sendiri.karena sejak lahir seseorang anak sudah membawa cirri-ciri tertentu serta kecenderungan-kecenderungan tertentu, maka reksinya terhadap lingkungan terhadapnya bersifat khas. Pengalaman unik ini menentukan bagian darinya yang bersifat khas, unik, dan tak ada duanya.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang.
Pribadi manusia itu dapat berubah, itu berarti bahwa pribadi manusia itu mudah atau dapat di pengaruhi oleh sesuatu. Karena itu ada usaha mandidik pribadi, membentuk pribadi, membentuk watak, atau mendidik watak anak. Yang artinya adalah nerusaha untuk memperbaiki kehidupan anak yang nampak kurang baik, sehingga menjadi baik. Misalnya, anak malas, dapat berubah menjadi rajin, dll.
e. Manfaat pengetahuan psikologi kepribadian
Yang dapat merasakan manfaat mengetahui pribadi seseorang, terutama adalah orang atau pribadi itu sendiri. Caranya adalah dengan berintropeksi yaitu dengan melihat kepada diri sendiri. Dengan demikian akan dapat selalu mengintropeksi kekeliruan-kekeliruan yang telah diperbuatnya.
Oleh karena itu psikologi kepribadian ini dimasukkan, sebagai salah satu psikologi khusus yang harus dipelajari oleh setiap calon guru, manfaatnya adalah sebagai berikut :
1. Agar guru dapat mengenal sifat-sifat anak-anaknya masing-masing sehingga pelayanannya dapat mudah diterima si anak.
2. Guru mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk memberikan pembinaan lebih jauh dan mendalam terhadap bakat dan kegemaran anak-anaknya, yaitu demi kehidupan anak di kemudian hari.
3. Dengan mengenal sifat-sifat si anak seorang anak dapat mencegah kemungkinan timbulnya frustasi bagi anak.
4. Dengan mengetahui keadan pribadi anak, guru akan dapat dengan tepat melakukannya, menolongnya, yang diharapkan si anak dapat segera dapat diserahi tanggung jawab sendiri.
5. Dengan mengenal anak itu, guru akan terhindar dari kemungkinan timbul konflik dengan anak-anaknyasendiri.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan dan kepribadian adalah sebagai berikut :
1. Pengertian Perkembangan :
Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses kearah yang lebih baik atau sempurna dan tidak begitu saja dapat di ulang lagi. Perkembangan menunjuk ada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat di putar kembali
2. Pengertian Kepribadian:
Kepribadian adalah organisasi-organisasi dinamis dari system-sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik dalam menyesuaikandiri dengan lingkungannya.
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang dilingkungannya. Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor yang paling mempengaruhi perkembangan sosial anak, semakin bagus tata cara keluarga, maka perkembangan sosial anak juga semakin bagus.
Perkembangan sosial juga sangat mempengaruhi kepribadian anak, anak yang mempunyai daya intelegensi yang tinggi, perkembangan sosial yang baik pada umumnya memiliki kepribadian yang baik.

B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat kami sampaikan yaitu :
1. Berikanlah bimbingan juga pengarahan tambahan atau lebih kepada siswa bila diperlukan untuk mencapai perkembangan yang maksimal.
2. Lakukanlah secara continue / berkesinambungan untuk mengetahui keadaan kepribadian siswa.
3. Lakukanlah beberapa teknik tes atau non-tes yang bisa memecahkan masalah yang dihadapi siswa.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA


Knoers, Monks, dkk. 2006., Psikologi Perkembangan, Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.

Sunarto, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta : PT Rineka Cipta.

Sujanto Agus. 1927. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Aksara Baru.

Sobur Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung :Pustaka Setia.

Partowisastro Koestoer. Dinamika Dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta : Penerbit Erlanga .

Soeitoe Samuel. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia.







Fungsi vitamin – Vitamin adalah salah satu zat dari ribuan lainnya dimana keberadaannya sangat penting bagi tubuh manusia dan hewan, setiap vitamin yang terkandung dalam makanan mempunyai fungsinya masing masing baik itu untuk menjaga kesegaran tubuh ataupun untuk menghilangkan rasa capek agar tetap bersemangat dalam bekerja

Vitamin A
• Kepentingan
Ia juga dikenali sebagai Retinol. Ia penting untuk :
o Tumbesaran kanak-kanak yang sempurna,
o Penglihatan yang baik (mencegah dan kadang-kala memulihkan rabun malam)
untuk kanak-kanak dan orang dewasa.
o Kulit yang sihat
o Lapisan selaput mukosa didalam tubuh.
• Kekurangan
Kekurangan Vitamin A boleh menyebabkan :
• Penurunan daya tahan kepada jangkitan;
• Kulit kasar, kering dan berjerawat;
• Masalah penghadaman;
• Batu karang (ginjal);
• Rabun malam
• Penyakit mata, termasuk xerophthalamia, dimana ia boleh menyebabkan buta.
• Sumber
Sumber Vitamin A yang baik adalah :
o Hati, telur
o Marjerin
o Susu penuh krim dan susu rendah lemak
o Beta Carotene dari makanan (terdapat dengan banyaknya di dalam labu, lobak,
aprikot, mangga, betik dan buah dan sayur yang berwarna kuning/oren dan
merah serta dalam sayuran daun hijau seperti bayam, sawi, lobak putih dan ubi
bit) yang akan ditukar kepada Vitamin A oleh tubuh kita.
• Keracunan
o Vitamin A larut lemak, dan ianya disimpan dalam badan sekiranya supplemen
berlebihan diambil secara berlebihan
o Dalam kes yang teruk, kemungkinan berlaku rabun penglihatan, tekanan tinggi
dalam otak, dan keguguran rambut
Vitamin C
• Kepentingan
Vitamin C, juga dikenali sebagai asid askorbik.
o Ianya penting untuk pembentukan dan pengekalan kolagen, iaitu sejenis
protein yang mengukuhkan kedudukan sel badan.
o Ia sangat mustahak untuk tulang dan gigi, untuk pembuluh darah, dan
penyembuhan luka.
o Vitamin C juga membantu dalam proses metabolisma beberapa jenis asid
amino dan hormon.
o Ia juga memiliki kesan antioksida, dengan membantu badan mengeluarkan
kumuhan karcinogenik hasil dari proses metabolisma yang digelar sebagai
radikal bebas.
• Kekurangan
Kekurangan Vitamin C boleh menyebabkan:
o Skurvi
o Kurang daya tahanan
o Pendarahan gusi.
Page 3
• Sumber
Sumber Vitamin C yang baik adalah :
o Jambu batu
o Betik
o Belimbing
o Mangga
o Buah Sitrus (Limau)
o Sayuran berdaun hijau
• Keracunan
o Cirit birit
o Ganguan gastro usus
o Pembentukan batu karang (ginjal)
o Penambahan asid urik
Vitamin B12
• Kepentingan
Vitamin B12 atau Cobalamin, dalam kombinasi dengan Folacin (Vitamin B12 juga
dikenali sebagai Asid Folik)
o Ia digunakan dalam pembentukan sel darah merah
o Ia juga membantu dan mengekalkan pelindung selaput saraf.
• Kekurangan
Simtom kekurangan Vitamin B12 ialah:
o Pernicious Anemia
o Lumpuh otot dan urat saraf.
• Sumber
o Daging
o Ikan
o Ayam/itik
o Prodek tenusu
o Telur
o Hati
Zat Besi
• Kepentingan
Zat besi adalah garam galian yang diperlikan dengan sedikit tetapi sangat penting
Page 4
untuk kebaikan kesihatan dan kehidupan. Kebanyakan daripada zat besi dalam tubuh
manusia terdapat di sel darah merah-hemoglobin dan kepentingannya adalah:
o Memudahkan pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah
o Pembentukan myoglobin dalam otot
o Pembawa oksigen
o Terlibat dalam penggunaan tenaga .
• Kekurangan
Secara amnya kekurangan zat besi boleh menyebabkan :
o Anemia
o Simptom ‘Attention Deficit Hyperactivity Disorder’ dikalangan kanak-kanak
o Dikalangan orang dewasa kerap kali menyebabkan keletihan
• Sumber
o Hati
o Beef
o Ayam/itik
o Ikan
o Cengkerang
o Telur
o Kekacang
o Kacang kering
o Buah prun kering
o Jus buah prun
o Bijiran – yang ditambah dengan zat besi
o Gandum penuh
o Roti yang diperkaya dengan galian dan bayam
• Keracunan
o Boleh merosakkan hati dan pancreas,
o Kemungkinan peningkatan risiko untuk barah dan penyakit jantung




 
Pandangan Abiogenesis dan Biogenesis Mengenai Kehidupan
                                                  Abiogenesis  

KONSEP TENTANG HIDUP
a. Pandangan Abiogenesis
1. Abiogenesis adalah pandangan yang beranggapan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati.
2. Pandangan abiogenesis ini diterima orang tanpa pertentangan sampai abad ke-17.
3. Pendukung abiogenesis antara lain Aristoteles dan John Needham (1713-1781).
b. Pandangan Biogenesis
1. Biogenesis adalah kebalikan dari
abiogenesis, yang berpendapat bahwa makhluk hidup tetap berasal dari makhluk hidup, bukan benda mati.
2. llmuwan pendukung biogenesis:
a. Francesco Redi
• Redi melakukan percobaan dengan menempatkan sayatan daging ke dalam dua botol
yang berbeda. Botol 1 dibiarkan terbuka dan botol 2 ditutup rapat.
• Hasilnya, dalam waktu beberapa hari di dalam botol terbuka ditemukan banyak tempayak, sedangkan dalam botol tertutup tidak ditemukan tempayak.
• Redi menyimpulkan bahwa tempayak-tempayak tersebut berasal dari lalat yang hinggap pada sayatan daging di botol terbuka.
b. Lazzaro Spallanzani
• Spallanzani melakukan serangkaian percobaan dengan memasukkan senyawa-senyawa organik ke dalam botol labu. Bagian atas botol ditutup rapat kemudian dipanaskan (supaya steril).
• Setelah disimpan beberapa lama, ternyata tidak ditemukan kehidupan dalam botol tersebut.
c. Louis Pasteur
• Pasteur melakukan percobaan dengan memasukkan cairan kaldu yang sudah dipanaskan terlebih dahulu ke dalam labu berbentuk leher angsa.
• Setelah dibiarkan beberapa lama, ternyata tidak ditemukankehidupan mikroorganisme dalam labu tersebut.
• Kemudian labu tersebut diletakkan secara miring. Setelah beberapa lama disimpan, ternyata ditemukan kehidupan mikroorganisme pada labu tersebut.
• Hasil eksperimen Pasteur ini ternyata dapat menumbangkan teori abiogenesis atau generatio spontanea dengan munculnya faham baru, yaitu biogenesis, yang berarti bahwa kehidupan itu berasal dari kehidupan sebelumnya. Selanjutnya dikenal dengan istilah omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, yang berarti semua makhluk hidup berasal dari telur dan semua telur berasal dari makhluk hidup.
Referensi
Buku Saku Biologi SMA
Oleh Kusnadi, S.Pd., M.Si, Soni Muhsinin, S.Si, Yayan Sanjaya, S.P., M.Si


lainnya
informasi penting:

Buku harun Harun Yahya berjudul “Atlas Penciptaan” mengguncang Perancis. Sampai-sampai Menteri Pendidikan nya langsung turun tangan sendiri. Ada apa?
Mengawali tahun 2007, kemunculan buku “L'ATLAS DE LA CREATION“ (Atlas Penciptaan) yang berjumlah ribuan di Perancis menimbulkan guncangan hebat. Sedemikian hebatnya, sampai menteri pendidikan Perancis merasa khawatir dan mewanti-wanti para direktur sekolah dan universitas bahwa buku tersebut tidak sejalan dengan kurikulum dan tidak perlu dipedulikan, tulis AFP edisi 2 Februari 2007.

Mengapa hal ini begitu penting hingga pejabat setingkat menteri pendidikan Perancis turun tangan?

Alasannya sederhana, buku karya Harun Yahya ini menyibak fakta penciptaan yang selama ini disembunyikan dan ditutup-tutupi oleh teori evolusi, teori ateis yang diindoktrinasikan melalui lembaga pendidikan dan ilmiah Perancis agar masyarakat negeri itu tidak mampu memahami fakta penciptaan. (Silakan buka situs
http://www.harunyahya.com/


Buku Atlas Penciptaan dicetak dengan foto-foto bermutu tinggi dan penampilan memukau. Karya besar ini sangatlah penting dalam menyingkap bukti-bukti nyata ilmiah penciptaan oleh Tuhan, serta menyibak ketidakabsahan teori evolusi secara ilmiah. Pengiriman gratis buku tersebut ke banyak politikus, pegawai pemerintah, kalangan akademisi, seniman, ilmuwan ternama dan tokoh penting lain di Perancis telah menimbulkan “guncangan ideologis“, meminjam kata-kata mereka yang secara buta mendukung teori evolusi di negeri itu.

Ilmuwan Perancis meragukan teori evolusi

Saat ini banyak kalangan di Perancis yang mulai sadar dan meragukan teori evolusi berdasarkan bukti dan penjelasan ilmiah. Di antara para ilmuwan dan intelektual yang jujur ini ada yang terang-terangan memaparkan bukti-bukti ilmiah yang meragukan teori evolusi dan bergabung dalam sebuah organisasi, CEP. CEP kependekan dari Centre d’Etude et de Prospectives sur la Science (Pusat Pengkajian dan Perencanaan Ilmu Pengetahuan), dan berkantor pusat di Perancis.

CEP beranggotakan sekitar 700 ilmuwan dan cendekiawan Katholik Eropa. Kebanyakan anggota organisasi yang resmi berdiri tahun 1997 ini adalah orang-orang berbahasa Perancis. Sekitar separuh anggota CEP adalah ilmuwan, sisanya adalah sejarawan, agamawan dan agamawati, dan lain-lain. Selain memperbincangkan evolusi, ilmu pengetahuan dan perancangan cerdas, organisasi ini juga menerbitkan sendiri jurnal triwulan CEP, mendukung konferensi tahunan, dan menerbitkan sejumlah karya tentang sejarah ilmu pengetahuan. Namun yang menjadi pusat perhatian dan kegiatan mereka adalah penelaahan kritis terhadap teori evolusi.

Dominique Tassot, orang nomor satu di CEP, adalah lulusan sekolah teknik bergengsi di Perancis, yakni Paris School of Mines (Sekolah Pertambangan Paris), di mana ia belajar matematika, fisika dan kimia. Selama karirnya, ia bekerja di perusahaan-perusahaan pengolahan logam. Banyak anggota CEP lain berkecimpung penuh di dunia pendidikan dan penelitian.

Bagi Tassot sendiri, keraguannya terhadap teori evolusi diawali ketika ia membaca buku karangan dua ilmuwan Perancis yang ditulis di masa perang dunia II, yang mempertanyakan secara ilmiah teori evolusi. Dalam buku itu dijelaskan bahwa secara matematis, peluang terjadinya mutasi menguntungkan pada makhluk hidup sangatlah mustahil. Hal lain yang meyakinkan Tassot akan kelemahan teori evolusi adalah karya Guy Berthault tentang kronologi geologi, atau sejarah terbentuknya lapisan-lapisan kerak bumi.

Ilmu sedimentasi mementahkan teori evolusi

Guy Berthault termasuk di antara ilmuwan terkemuka anggota CEP. Penelitiannya berkisar pada penentuan usia sisa-sisa endapan pada lapisan kerak bumi. Hasil penelitiannya berkaitan erat dengan teori evolusi, selain menarik pula ketika dilihat dari sudut pandang sejarah ilmu pengetahuan.

“Sejak awal, teori evolusi bersandar pada kronologi atau tahapan-tahapan sejarah teramat panjang dari bumi, yang pada akhirnya didasarkan pada teori endapan (sedimentary theory).

Pada dasarnya, teori ini mengatakan bahwa jika ditemukan banyak lapisan berbeda yang tersusun atas batuan endapan, lapisan-lapisan paling bawah berusia lebih tua daripada lapisan-lapisan yang di atasnya, dan keseluruhan susunan lapisan tersebut memerlukan waktu pembentukan yang teramat lama. Selama dua ratus tahun para ahli geologi tidak mempertanyakan kaidah mendasar yang melandasi teori tersebut“, papar Tassot dalam wawancara dengan John L. Allen Jr. yang diterbitkan mingguan National Catholic Reporter 25 Agustus 2006.

Namun urutan lapisan-lapisan batuan endapan ini ternyata tidaklah mesti ditentukan oleh perbedaan usia lapisan-lapisan itu sendiri.

Tassot menjelaskan, “Jika Anda menuang air raksa, minyak dan air ke dalam gelas, air raksa akan berada di lapisan paling bawah, tapi ini bukan karena air raksa berusia lebih tua. Kaidah fisika berlaku di sini. Berat jenis adalah faktor penyebab yang menentukan letak lapisan; dan ini tidak ada kaitannya dengan kronologi (urutan waktu) penuangan. Hal yang sama berlaku pada lapisan-lapisan berbeda pada sisa-sisa endapan. Lapisan-lapisan itu mengendap di tempatnya berada, tapi ini tidak selalu berarti bahwa lapisan tertua adalah yang terletak di bagian paling bawah.“

Tassot menambahkan, “Ini seperti berpendapat bahwa endapan-endapan itu pada dasarnya jatuh dari langit. Padahal, endapan-endapan itu terbawa oleh arus mendatar. Lapisan-lapisan itu terbentuk akibat pengaruh berat jenis, kecepatan dan bentuk geometrisnya, dan bukan pengaruh waktu.“

“Berthault pertama kali menerbitkan penemuan-penemuan ini dalam publikasi French Academy of Science (Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis) pada tahun 1990. Ia lalu pergi ke Universitas Colorado di Boulder, dan melakukan penelitian dengan peralatan sangat canggih di sana yang mampu membangkitkan arus air tiruan beserta fenomena fisika terkait. Alhasil, ia merintis kemunculan sebuah ilmu tentang sedimentasi (pengendapan), dan kita benar-benar dapat menghitung waktu yang diperlukan untuk mengendapkan apa yang sedang kita amati. Ada sekelompok ilmuwan Rusia yang melakukan penelitian-penelitian ini dan menerbitkan temuan-temuan mereka pada Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia. Dampaknya, rangkaian urutan waktu pembentukan kerak bumi yang ada telah diruntuhkan“, imbuh Tassot.

Lalu apakah pengaruh penemuan ilmiah ini bagi teori evolusi? Tassot melanjutkan, “Ini berarti bahwa skala waktu yang kita gunakan ketika berpikir tentang teori evolusi tidaklah memiliki landasan ilmiah. Melakukan penghitungan waktu yang diperlukan untuk memunculkan sisa-sisa endapan tertentu kini sudah dimungkinkan, dan ini dalam hitungan hari, dan bukan jutaan tahun. Jadi, untuk saat ini, fosil-fosil dapat memberitahu kita di mana seekor binatang mati, (tapi) bukan selalu berarti kapan ia hidup. Oleh karena fosil adalah dasar berpijak teori evolusi, penelitian-penelitian Berthault secara serius mempertanyakan, kalaulah bukan menggugurkan, teori tersebut.“

Ditentang sejak dulu

Di Perancis, teori evolusi memang sudah meragukan sejak awal. Ilmuwan terkenal asal Perancis, Louis Pasteur (1822-1895), termasuk yang sedari dulu telah berhasil meruntuhkan landasan berpijak teori evolusi, yang meyakini bahwa kehidupan berasal usul dari benda mati melalui peristiwa alamiah belaka, tanpa campur tangan kekuatan luar. Landasan berpijak teori evolusi yang menolak keberadaan pencipta ini biasa dikenal sebagai teori spontaneous generation, kemunculan makhluk hidup secara tiba-tiba, dengan sendirinya, secara kebetulan. Dengan kata lain, tanpa penciptaan, murni peristiwa alamiah belaka.

Keyakinan bahwa bakteri dapat terbentuk dari benda mati masih tersebar luas di masa ketika buku The Origin of Species (Asal Usul Spesies) karya Charles Darwin ditulis. Namun, lima tahun pasca penerbitan buku itu, Louis Pasteur mengumumkan hasil-hasil penelitian dan pecobaan panjangnya, yang membuktikan kekeliruan teori tersebut, yang menjadi dasar berpijak teori Darwin. Singkat kata, Louis Pasteur sebenarnya telah meruntuhkan teori evolusi Darwin sejak awal, dengan membuktikan bahwa bakteri tidak berasal dari benda mati. Hukum temuan Pasteur ini, yaitu "kehidupan hanya berasal dari kehidupan" adalah salah satu dasar biologi modern, yang menggugurkan teori biologi usang “spontaneous generation“, yang menjadi pijakan teori evolusi.

Namun, keyakinan buta terhadap dogmatisme teori evolusi-lah yang menjadikan banyak ilmuwan tetap mempertahankannya hingga kini. Sayangnya, ilmu pengetahuan tidak berpihak kepada mereka. Ilmu pengetahuan abad ke-21 ternyata malah memupuskan harapan para pengikut setia teori evolusi. Mereka semakin kecewa dan berang dengan semakin terungkapnya berlimpah bukti yang meragukan kebenaran teori evolusi dan menyingkap fakta penciptaan.

Dengan kata lain “penciptaan“ adalah kesimpulan ilmiah yang menjelaskan asal-usul kehidupan, yang berhasil diungkap ilmuwan masa kini. Tidak heran jika di sejumlah negara maju kini semakin banyak para ilmuwan, cendekiawan dan kalangan akademis, bahkan hingga menteri pendidikan, yang memperjuangkan dimasukkannya pengajaran penciptaan dan/atau perancangan cerdas sebagai pembanding teori evolusi dalam kurikulum pendidikan